VIVAnews - Muhammad Nasir, anggota Komisi III Bidang Hukum Fraksi Demokrat yang juga sepupu mantan Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin sudah dicekal. Meski dipastikan berada di Indonesia, pemerintah tidak mengetahui posisi Nasir berada di mana.
"Nasir ada di Indonesia. Posisinya, persis kami tidak tahu. Tapi yang jelas, berdasarkan dokumen yang ada, dia berada di Indonesia," kata Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar, di gedung DPR, Jakarta, Jumat 22 Juli 2011.
Kepastian Nasir ada di Indonesia itu berdasarkan data Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM. Pada 15 Juli lalu, Nasir masuk Indonesia setelah bepergian ke luar negeri.
"Sudah ada data-datanya. Dia belum keluar lagi. Nah, berdasarkan dokumen itu kami menyimpulkan dia ada di Indonesia dong," kata mantan politisi Partai Amanat Nasional ini.
Nasir merupakan satu dari lima orang yang dicekal dalam kasus dugaan suap proyek Wisma Atlet di Palembang, Sumatera Selatan. Empat lainnya yakni Muhajidin Nur Hasyim, Gerhana Sianipar, Albert Panggabean, dan Minarsih.
"Sudah ada lima orang kemarin yang diminta tambahan cekal. Ada pengacara di situ (yang dicekal)," kata Patrialis.
Pada Selasa 19 Juli lalu, Nasir tidak hadir dalam rapat paripurna di DPR. Menurut Sekretaris Fraksi Demokrat Saan Mustofa, Nasir minta izin mengunjungi daerah pemilihannya, Riau II. Tapi, tanda tangan Nasir ada dalam daftar hadir rapat paripurna Selasa lalu.
Saat rumahnya di Riau disambangi, salah satu pekerja di rumah mewah yang berlokasi di Jalan Utamasari 31, Pekanbaru, mengatakan Nasir sudah seminggu tidak pulang ke rumahnya. (umi)
Jokowi Minta AHY Selesaikan 2.086 Hektar Lahan Bermasalah di IKN Tanpa Ada Korban
enteri ATR/BPN, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengungkap 2.086 hektar tanah di Ibu Kota Nusantara (IKN) masih bermasalah. Lahan itu, kata dia, masih ditempati oleh masya
