- VIVAnews/Adri Irianto
VIVAnews - Calon Hakim Agung, Andi Samsan Nganro, menyatakan siap memindahkan tabungannya dari bank swasta ke bank pemerintah jika dirinya terpilih. Hal ini akan dilakukan agar tidak terjadi konflik kepentingan yang akan menyulitkan tugasnya.
Hal ini disampaikannya terkait pertanyaan dari Guru Besar Ilmu Hukum Universitas Padjajaran, M. Arief Sudharta. Dia menanyakan bagaimana sikap Andi jika jika seorang hakim hanya dibolehkan menyimpan uang di bank pemerintah saja, tidak di bank swasta.
"Saya setuju, karena ketika uang itu disimpan di bank swasta khawatir terjadi conflict of interest, ada suatu kepentingan dan dia bisa dengan mudah terpengaruh. Sebaiknya disimpan di bank pemerintah agar terjamin integritasnya," ujar Andi.
Andi tercatat pernah menjadi majelis kasus gugatan warga (citizen lawsuit) mengenai perpakiran serta kasus buruh migran di Nunukan, Kalimantan Timur. Ketua Komisi Yudisial, Eman Suparman, mengatakan Andi pernah dilaporkan sebanyak lima kali namun tidak ada yang ditindaklanjuti.
Andi mengatakan tidak menyesal menjadi seorang hakim, karena pekerjaan ini adalah panggilan jiwanya. "Jabatan hakim itu panggilan untuk menegakkan hukum dan keadilan, serta menghadapi tantangan. Saya akan mencoba memenuhi kaidah-kaidah yang berlaku dan mengikat," tutur Andi.
Menjadi calon hakim agung, Andi mengusulkan adanya sistem kamar dalam sistem peradilan di Mahkamah Agung (MA). Hal ini, ujarnya, agar ada konsistensi penanganan perkara sehingga tidak terjadi kebingungan.
Selain itu, Andi juga mengatakan bahwa MA harus lebih transparan sehingga tidak ada kesan lagi menutup-nutupi sebuah putusan. Hal ini dilakukan agar reputasi MA lebih terpercaya oleh publik. "MA disorot karena dalam putusannya itu pertimbangan hukumnya substansi dan tidak dalam. Jadi tegasnya perlu konsistensi," tutur dia.
Momen Presiden Joko Widodo jadi Saksi Nikah Anak Wamenaker Afriansyah Noor
Presiden Joko Widodo bersama Yanda Zaihifni Ishak menghadiri acara pernikahan putri dari Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Afriansyah Noor.
