- AP Photo/Fartein Rudjord
VIVAnews - Jumat berdarah di Norwegia. Pertama, serangan bom meledak di kantor perdana menteri di pusat kota Oslo. Tujuh tewas dalam aksi teror itu. Sekitar dua jam kemudian, terjadi aksi penembakan brutal di perkemahan pemuda yang diadakan di Pulau Utoya, 87 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka.
Norwegia menangis, bendera setengah tiang berkibar, warga berkumpul dan berdoa, meletakkan bunga, dan menyalakan lilin. Duka negara yang dikenal damai dan rutin jadi penyelenggara penganugerahan Nobel Perdamaian ituĀ juga dirasakan masyarakat internasional.
Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY) diagendakan memberikan keterangan resmi terkait insidenĀ pemboman dan penembakan di Oslo, Norwegia. "Iya, nanti akan ada keterangan yang akan disampaikan Presiden terkait insiden di Norwegia," kata Juru Bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha saat dihubungi Senin 25 Juli 2011.
Menurut Julian, keterangan resmi SBY itu akan disampaikan sekitar pukul 14.00 WIB. "Nanti sebelum dimulai rapat Sidang Kabinet Terbatas," kata dia.
Sebelumnya, bela sungkawa juga disampaikan Presiden Amerika Serikat, Barrack Obama. Seluruh jiwa kami beserta dengan rakyat Norwegia," ujar Obama di Gedung Putih, Jumat, 22 Juli 2011, seperti dikutip kantor berita Associated Press.
Obama mengatakan dia mengingat betapa hangatnya sambutan rakyat Norwegia ketika dia menerima penghargaan Nobel Perdamaian, 2009 lalu di Oslo. Peristiwa kali ini, ujarnya, menjadi pengingat betapa terorisme adalah tugas bersama untuk dibasmi.
"Insiden ini menjadi pengingat bahwa seluruh komunitas internasional memiliki peranan dalam mencegah terorisme terjadi lagi," kata Obama.
Dalam kesempatan tersebut, Obama menegaskan Amerika Serikat siap membantu proses investigasi peledakan di Oslo. "Kita harus bekerja sama dalam bidang intelijen untuk mencegah peristiwa tersebut di masa depan," kata Obama.
Dari Bali, ucapan duka juga diutarakan Menteri Luar Negeri AS, Hillary Clinton. "Kami berdiri di sini bersama rakyat Norwegia dalam masa berduka dan menyampaikan simpati yang mendalam kepada keluarga dan orang-orang tercinta yang terluka maupun terbunuh," kata Clinton. (umi)