Eks Panitera Siap Dikonfrontir Dengan Andi

Andi Nurpati ke Mabes Polri
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Polisi berencana mengkonfrontir mantan anggota Komisi Pemilihan Umum Andi Nurpati dengan sejumlah staf Mahkamah Konstitusi. Konfrontasi akan dilakukan seputar asal-usul surat palsu MK.

"Hari Kamis (28 Juli 2011) penyidik rencana membuat BAP konfrontir antara Andi Nurpati dengan staf MK yang tahu tentang asal usul surat itu," kata Kepala Divisi Humas Markas Besar Polri, Irjen Anton Bachrul Alam.

Menanggapi hal tersebut, mantan Panitera Mahkamah Konstitusi Zaenal Arifin Hoesein mengaku siap bila dikonfrontasi dengan Andi Nurpati. "Besok, oh iya siapa aja," ujar Zainal usai wawancara terbuka Calon Hakim Agung di Gedung KY, Jakarta, Rabu, 27 Juli 2011.

Zainal juga mengaku menelpon Andi Nurpati saat itu hanya untuk mengklarifikasi saja. "Wong putusan sudah jelas kok minta penjelasan, mau apalagi yang dijelaskan, gitu aja. Sehingga kan mudah jawabannya sebenarnya, sesuai saja dengan putusan."

Dalam Berita Acara Penyampaian Keterangan Panitera Mahkamah Konstitusi Zaenal Arifin Hoesein halaman 5 disebutkan bahwa setelah Zainal mendapat surat permintaan penjelasan dari KPU, Zainal sempat menelpon Andi Nurpati.

Saat ditanya oleh Tito Sujitno, salah satu Tim Investigasi MK tentang nomor fax pengirim surat tersebut, Zainal menjawab "Lha ini. Ini salah satunya. Kan ada dua surat. Ini 14 bulan delapan, hari Jumat, pukul 18.40, nomor 31902327. Ini ada nama Andi Nurpati, buka kurung KPU, tutup kurung," jelas Zainal kepada Tim Investigasi.

Kemudian Janedjri M Gaffar bertanya apakah surat itu langsung disampaikan?
"Iya. karena apa namanya setelah itu, memang ada apa namanya surat itu ke saya, wah ini kok penting. Kemudian saya coba telpon Andi Nurpati. Ini surat gimana, apa masalahnya? Kan sudah jelas. Enggak Pak. Minta penjelasan tentang itu."

Epy Kusnandar Ternyata Ditangkap Bersama Yogi Gamblez 'Serigala Terakhir'

"Ini karena suratnya apa namanya penting untuk rapat KPU, untuk apa namanya ambil putusan. Oh ya. Kemudian kalau boleh saya lanjut ya, kemudian kami saya coba draft awal untuk jawaban itu, yang nanti draft ini yang akan kami konsultasikan ke Ketua," ujar Zainal dalam Berita Acara Penyampaian Keterangan.

Kepada tim pemeriksa MK yang terdiri dari Sekjen MK Janedjri M Gaffar, Tito Sujitno, dan Antoni, Zaenal juga mengaku pernah didatangi oleh ajudan Hakim Konstitusi Arsyad Sanusi yang bernama Siswo di ruang kerjanya. Siswo saat itu membawa amplop tebal berwarna coklat.

“Sekitar jam 12 siang. Ia membawa amplop warna coklat tebal. Isinya saya nggak tahu. Ia bilang ‘Ini titipan dari Ibu Dewi.’ Terus saya bilang ‘Mas, nggak ada hubungan dengan Ibu Dewi. Tolong amplop itu Anda bawa keluar lagi. Simpan sajalah. Terserah,” ujar Zaenal dalam berita penyampaian keterangan kepada tim investigasi MK.

Ketika tim investigasi mendesak kapan pemberian amplop di ruang kerja tersebut terjadi, Zaenal mengaku tidak ingat kapan persisnya. Ia mengira-ngira, peristiwa itu terjadi pada awal September 2009. “Sesudah tanggal 17, awal September, saya lupa,” kata Zaenal.

Menanggapi keterangannya tersebut, Zainal enggan berkomentar banyak. "Oh itu nantilah," ujar Zainal sambil tertawa.

Zainal juga mengaku tidak mengetahui proses reka ulang yang telah dilakukan oleh pihak kepolisian. "Oh nggak tahu saya," tuturnya. (umi)

Ganjar Pranowo, Debat Kelima Calon Presiden Pemilu 2024

Gak Mau Masuk Pemerintahan Prabowo, Intip Harta Berjalan Ganjar Pranowo

Ganjar Pranowo yang merupakan capres dari PDIP tidak mau masuk pemerintahan Prabowo Subianto yang memenangkan pemilihan presiden periode 2024-2029. Seberapa tajir Ganjar?

img_title
VIVA.co.id
11 Mei 2024