- Antara/ Saptono
VIVAnews - Bagi anda calon pemudik yang akan menggunakan jalur selatan yaitu melewati jalur Nagreg diharapkan mewaspadai perlintasan kereta api. Sebab, ada sekitar 698 perlintasan kereta api yang tersebar di wilayah Daerah Operasi (Daops) II Bandung.
Dari ke semua itu, sekitar 495 perlintasan kereta yang resmi, namun tidak dijaga dan berpalang pintu. Hal tersebut dikatakan Humas PT KAI Daop 2 Bandung, Bambang S Prayitno ketika ditemui di kantornya Jl Stasiun Selatan No 25 Bandung. "Ada 495 perlintasan yang resmi namun tidak dijaga di wilayah Daop 2,” ujarnya, Senin 1 Agustus 2011.
Bambang beralasan, meski perlintasan itu tak dijaga dan berpalang, namun PT Kereta Api menempatkan rambu-rambu di sekitar perlintasan. ”Ya resmi jadi itu masuk ke PT KA dan pemerintah tapi memang tidak dilakukan penjagaan tapi dikasih rambu-rambu," ujarnya.
Bambang beralasan, banyaknya perlintasan resmi namun tak dijaga itu karena posisi perlintasan itu awalnya berada di jalan yang kecil. Namuun, karena perkembangan zaman, jalan kecil itu berubah menjadi jalan raya dan ramai. Bahkan menjadi jalan alternatif arus mudik.
Bambang mencontohkan perlintasan yang berada di jalan Cijapati. "Jalan itu sudah dipakai jalan alternatif tapi dia tidak dijaga dan resmi namun di sana dipasang rambu-rambu lengkap," ujarnya.
Bambang mengatakan tidak menutup kemungkinan jika nanti ke depan perlintasan yang resmi tidak dijaga akan berubah status menjadi resmi dan dijaga. Apalagi perlintasan itu melalui jalur alternatif arus mudik lebaran. “Kedepannya karena perubahan zaman dan perkembangan penduduk kemungkinan harus dijaga," ujarnya.
Untuk mengantisipasi kecelakaan di perlintasan-perlintasan tersebut, Bambang mengaku pihaknya akan menurunkan petugas untuk menjaganya. "Untuk perlintasan yang tidak dijaga, kita akan mengawasi secara khusus. Yang dinilai tidak dijaga tapi rawan nah kita akan tempatkan petugas,” ujarnya.
Menurut Bambang, hal tersebut akan mulai dilaksanakan pada 22 Agustus atau H-8. PT KA juga akan dibantu Kementerian Perhubungan dan kepolisian. (Laporan: Dani Wahyu Ramdani, Bandung)
Rektor UNU Gorontalo Diduga Lecehkan 12 Mahasiswi, Dosen dan Staf di Kampus
"Untuk sejauh ini, sudah ada 12 orang yang telah melaporkan (Rektor UNU). Mereka masing-masing mahasiswi, staf hingga dosen. Pelaporan itu dilayangkan ke pihak LLDIKTI."
