Korban Tewas Bentrok di Papua Jadi 19 Orang

Demo Rakyat Papua di Monas
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - Bentrok antar warga terjadi di Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua, pada 30 hingga 31 Juli 2011. Korban tewas terus bertambah. Kini sebanyak 19 orang tewas dan satu luka-luka dalam peristiwa itu.

Bentrok yang terjadi pada Sabtu, 30 Juli 2011 itu terjadi antara pendukung Simon Alom dan masa pendukung Thomas Tabuni. Pasukan Brimob dan Polsek Ilaga berusaha menghalau kedua kelompok tersebut.

Namun keadaan tak terkendali, karena kedua kelompok terus bertempur menggunakan panah dan batu. Satu anggota Brimob bernama Bripta Frans terkena anak panah. Dari kejadian itu dua orang tewas dan satu luka-luka.

Bentrokan kembali berlanjut pada Minggu kemarin sekitar pukul 06.30 WIT. Bentrok kali ini mengakibatkan rumah Thomas Tabuni, mobil dinas dan sebuah motor honda rusak, serta kantor KPU dibakar massa.

Pada pukul 07.00 kembali terjadi bentrok yang mengakibatkan 13 orang tewas dari kelompok Thomas Tabuni dan 4 tewas dari kelompok Simon Alom.

"Saat ini situasi sudah terkendali," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Anton Bachrul Alam di Mabes Polri, Senin, 1 Agustus 2011.

Saat ini, Anton menambahkan telah diturunkan satu peleton Brimob untuk menjaga lokasi bentrok dan beberapa penyidik. Sementara itu, jenazah korban bentrokan sudah dikembalikan ke keluarga untuk dimakamkan.

"Untuk selanjutnya sekarang sedang dalam penanganan TKP kemudian dimintai barang bukti dan saksi-saksi, kemudian akan dilanjutkan dengan pemeriksaan tersangka," kata dia.

Bentrok antar warga ini dikarenakan pada tanggal 30 Juli 2011 Simon Alom tengah mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum sebagai bakal calon Bupati Kabupaten Puncak. Namun, berkasnya ditolak karena partai pendukungnya ternyata telah mencabut dukungan.

PKS Usung Imam Budi Hartono Jadi Bakal Calon Wali Kota Depok, Ahmad Syaikhu: Kinerjanya Bagus

Semula, Thomas Tabuni yang menjabat sebagai Ketua Partai Gerindra, mendukung Simon Alom untuk menjadi bupati. Gara-gara pencabutan dukungan itu, masa pendukung Simon Alom marah dan menyerang masa pendukung Thomas Tabuni, sehingga terjadilah bentrok berdarah.

"Mereka berdua tadinya saling dukung-mendukung. Tapi dukungannya dicabut, sehingga marah," kata Anton. (kd)

ODGJ Ngamuk di Cengkareng, Mau Tikam Kakaknya

ODGJ Ngamuk di Cengkareng Mau Tikam Kakanya Sendiri, Ternyata Kabur dari Dinsos

Seorang pria berinisial A yang merupakan orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, mengamuk hingga nyaris menikam keluarganya sendiri. Untung

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024