- Antara/ Iggoy el Fitra
VIVAnews- Jamaah Thariqat Satariyah Sumatera Barat berpuasa mulai besok usai melihat bulan tadi sore menjelang magrib, Senin, 1 Agustus 2011. Ribuan jamaah yang tumpah di pinggir Pantai Ulakan, Kabupaten Padang Pariaman, mengaku telah melihat hilal.
"Sudah terlihat (bulan) menjelang magrib tadi secara mutawatir," kata ulama Satariah Ali Nurdin pada VIVAnews.
Menurut Sekretaris Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kecamatan Ulakan Tapakis, Kabupaten Padangpariaman ini, 1 Ramadhan jatuh pada 2 Agustus 2011. Malam ini, jamaah satariah yang tersebar di Agam, Batusangkar, dan sejumlah daerah di daerah lain di Sumbar menggelar shalat tarawih.
Jamaah Tariqat Satariyah mulai melihat hilal hari ini dengan mata telanjang tanpa menggunakan sejumlah peralatan canggih. Hal ini diyakini sebagai sunnah Rasul saat menetapkan 1 Ramadhan. Hal serupa juga akan dilakukan ulama Satariyah untuk menetapkan hari raya Idul Fitri dan Idul Adha.
Di Sumbar, jamaah Thariqat Satariyah tergolong besar dan masih bertahan hingga saat ini. Terkait alasan mereka tidak mengikuti pemerintah untuk penetapan 1 Ramadhan tahun ini. Buya Ali mengaku, bulan masih sangat kecil pada 31 Agustus kemarin.
"Bulan masih terlalu kecil dan tidak terlihat dengan mata telanjang," terang Buya Ali.
Penetapan 1 Ramadhan yang jatuh pada esok hari diilakukan dalam sidang ulama Satariyah di masjid Ulakan, dekat makam Syech Burhanudin.
Buya Ali meyakini, jumlah jamaah Thariqat Satariyah di Sumbar lebih dari 20 ribu orang. Saat melihat hilal hari ini, sejumlah ulama Thariqat Satariyah dari sejumlah daerah ikut melakukan prosesi tahunan di Pantai Ulakan, Padangpariaman. (Laporan: Eri Naldi | Padang, umi)
Jaga Toko Kue Sendirian, Pegawai Wanita Ini Jadi Korban Tindakan Asusila
Riska (20) seorang pegawai di sebuah toko kue daerah Depok, Jawa Barat, menjadi korban tindakan asusila. Saat itu, korban sedang jaga toko sendirian dan tiba-tiba datang
