- Erinaldi| Padang
VIVAnews -- Gunung Marapi di Sumatera Barat menunjukkan kenaikan aktifitas. Asap membumbung dari kepundan, bau belerang menyengat, serta abu tersembur dari gunung setinggi 2891 meter itu.
Semburan abu vulkanik yang dilontarkan Gunung Marapi mencapai hingga radius 30 kilometer dari kaki gunung. Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana Sumbar mencatat, hujan abu dirasakan hingga Kota Sicincin dan Nagari Sungai Sariak, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.
"Hingga saat ini, jangkauan abu vulkanik Marapi menjangkau Sicincin," kata Manajer Pusdalops PB Sumbar, Ade Edward, Rabu, 3 Agustus 2011.
Hujan abu juga melanda kawasan Sungai Sariak, Kabupaten Padang Pariaman yang berjarak sekitar 6 km dari Sicincin. Menurut warga Sungai Sariak yang dihubungi VIVAnews, ketebalan abu di nagari (desa) tersebut mencapai 0,5 cm. Kondisi ini membuat sejumlah warga meminta masker untuk melindungi sistem pernafasan mereka.
"Banyak warga yang meminta masker ke saya, dan saya sudah teruskan ke Puskesmas, tapi jawabannya masker habis," gerutu Wakil Ketua Paga Nagari Sungai Sariak, Kecamatan VII Koto, Kabupaten Padang Pariaman, Suwardi Manto pada VIVAnews.
Ia mengeluhkan lambannya pembagian masker yang dibutuhkan warga saat ini. "Di sini anak-anak banyak, kami sangat membutuhkan masket, tolong sampaikan ke gubernur, kami butuh masker," katanya.
Suwardi mengaku, saat ini hujan abu masih terus terjadi walaupun tidak separah di banding tadi pagi. “Di Tandikek, ketebalan abu vulkanik sudah mencapai 5 cm,” katanya.
Aktivitas Gunung Marapi juga memaksa para petani organik di kaki gunung memilih turun. Mereka tak tahan dengan bau belerang dan abu yang menyesakkan dada. (eh)
Laporan: Eri Naldi| Padang