- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Inspektur Jenderal Polisi Ansyaad Mbai menyatakan pentingnya pengadilan khusus tindak pidana terorisme.
Di beberapa negara pada umumnya pelaku terorisme diadili secara tersentral.
"Dengan pertimbangan, terutama di ibu kota negara umumnya para hakim, jaksa yang expert (ahli) di bidang itu ada di pengadilan terpusat itu," kata Ansyaad dalam diskusi di Lembaga Pertahanan Nasional, Jakarta Pusat, Rabu 3 Agustus 2011.
Untuk Indonesia, lanjut Ansyaad meski secara formal belum ada ketentuan pembentukan pengadilan khusus terorisme, namun kecenderungan pengadilan terorisme terpusat tampaknya dibutuhkan.
"Iya memang, belum ada ketentuan formal bahwa harus sentral begitu. Tapi dalam praktek memang dibutuhkan itu dan kita cenderung kesitu," kata Ansyad.
Berbeda dengan Ansyaad, Pengamat Terorisme Sidney Jones berpendapat sebaliknya. Dia mengatakan tidak perlu ada pengadilan sentral bagi pelaku terorisme.
Menurut Sidney, yang perlu adalah orang-orang yang dilatih dan betul-betul tahu latar belakang terorisme. "Masalahnya apakah mereka benar-benar tahu, karena masalah pada tahun2001 tidak sama dengan masalah yang terjadi sekarang ini, jauh berbeda." kata Sidney.
Sebelumnya, Mahkamah Agung menilai untuk saat ini belum diperlukan pengadilan khusus kasus terorisme. Kemampuan hakim yang sekarang dinilai sudah cukup untuk menangani kasus-kasus terorisme.
"Saya kira tidak perlu pengadilan khusus teroris," kata Ketua Mahkamah Agung Harifin A Tumpa di kantornya, Jakarta, Jumat 27 Agustus 2010. (umi)
Ada Banyak Cerita! Dude Harlino dan Alyssa Soebandono Ungkap Proses Kelahiran Anak Perempuan Pertama
Pasangan Dude Harlino dan Alyssa Soebandono saat ini tengah berbahagia. Beberapa hari yang lalu tepatnya pada Senin, 22 April 2024, keduanya dikaruniai anak ketiga.
