Seberapa Bahaya Gunung Papandayan Garut

Letusan Gunung Soputan
Sumber :
  • Foto: AP Photo/Grace Wakary

VIVAnews - Gunung Papandayan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, mendapat perhatian serius pemerintah pusat karena sudah memiliki manifes akan meletus. Seberapa bahaya Gunung Papandayan yang merupakan pusat lokasi wisata yang sangat mudah terjangkau masyarakat di Garut itu?

"Papandayan merupakan salah satu dari 18 gunung api aktif tipe A di Indonesia yang mendapat pemantauan khusus. Totalnya, ada 77 gunung aktif tipe A di Indonesia," kata Kepala Sub Bidang Pengamatan Gunung Api Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana dan Geologi Kementerian ESDM, Agus Budianto, dalam perbincangan dengan VIVAnews.com, Sabtu 6 Agustus 2011.

Pada 16 April 2008, status Papandayan dinaikkan menjadi Waspada karena aktivitasnya meningkat. Sejarah letusan Gunung Papandayan mencatat setidaknya telah terjadi empat kali erupsi sejak tahun 1600, yaitu pada tahun 1772, 1923- 1925, 1942, dan pada tahun 2002.

Menurut jurnal Geologi Indonesia yang ditulis Indyo Pratomo dari Pusat Survei Geologi Bandung disebut, kejadian letusan terdahsyat berlangsung pada bulan Agustus 1772. Saat itu terjadi beberapa kali letusan besar dalam waktu 5 menit, yang disusul oleh runtuhan bagian dari tubuh gunung api. Letusan itu melanda kawasan seluas 250 km2, memusnahkan 40 desa, dan menimbulkan korban jiwa 2.951 orang.

Keruntuhan dinding kawah Gunung Papandayan pada tahun 1772 diperkirakan terjadi karena dipicu oleh tekanan kegiatan kubah lava. Aktivitas magmatik dicirikan oleh kehadiran unsur isotop Belerang (S) disertai proses alterasi hidrotermal yang intensif dan berkelanjutan (masih berlangsung hingga saat ini). Hal ini dicerminkan oleh kegiatan solfatara dan fumarola di sekitar kubah Kawah Emas.

Menurut Agus Budianto, Papandayan tidak hanya berbahaya saat meletus. Tapi juga sebelum meletus. Temperatur di permukaan kawah Papandayan mencapai 260 sampai 320 derajat celcius. Dan posisi mulut kawah itu sangat mudah dijangkau manusia.

"Itu juga tempat keluarnya gas-gas beracun seperti CO2. Setiap kali terjadi aktivitas tektonik maka akan meningkatkan temperatur dan konsentrasi gas," kata Agus. "Jika itu terjadi malam hari, bahaya Papandayan tidak usah menunggu meletus, konsentrasi gas bisa langsung meningkat."

Peningkatan konsentrasi gas itu bisa langsung berdampak ke masyarakat. Dalam kondisi normal saja, kata Agus, konsentrasinya akan meningkat pada malam hari. Apalagi terjadi aktivitas tektonik. Belum lagi kondisi Papandayan yang menjadi pusat lokasi wisata. Semua pergerakan ekonomi berpusat di sekitar gunung itu.

Apa bahaya lain dari Papandayan? Saat meletus ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti lontaran batu, awan panas, dan temperatur tinggi. "Pada 2002, luncuran awan panas mencapai 1,5 kilometer dari puncak," kata Agus. Saat ini, kata Agus, jajarannya terus melakukan pemantauan intensif atas Gunung Papandayan.

Gunung Papandayan terletak di Kecamatan Cisurupan. Menurut data Pemerintah Kabupaten Garut, jumlah penduduk pada Januari 2009 di kecamatan itu mencapai 93.713 jiwa. "Pada letusan 2002, Alhamdulillah Tuhan masih menyelamatkan warga setempat. Tidak ada korban," kata Agus. (adi)

Wakil Ketua DPD Mahyudin Harap Keberhasilan Timnas Indonesia U-23 Memotivasi Anak Muda Bangsa
Ilustrasi madu

Bukan Dibakar, Begini Cara Buktikan Keaslian Madu Murni

Perlu digarisbawahi bahwa hanya madu murni yang berkhasiat bagi kesehatan, bukan madu yang sudah dicampurkan dengan pengawet atau pemanis

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024