"Santri Kalong" Muncul di Bulan Ramadan

Para Santri Tahlilan Untuk Gus Dur
Sumber :
  • ANTARA/Arief Priyono

VIVAnews - Mengaji di bulan Ramadan selalu dilakukan di setiap pondok pesantren. Namun, tahukah kita, mereka yang belajar tidak hanya santri tetap (santri yang mukim di pondok selama belajar), ternyata ada juga 'Santri Kalong'.

Julukan Santri Kalong, karena mereka mengaji cuma di malam hari, seperti 'Kalong' (Kalelawar). Mereka datang (mengaji) hanya saat Ramadan, tidak menetap di pondok pesantren. Datang sebelum waktu Magrib, kemudian usai mengikuti berbagai kegiatan belajar agama, mereka kembali pulang usai salat Subuh. Begitu seterusnya dilakukan selama sebulan penuh.

"Santri mukim, santri yang menetap di ponpes selama dia belajar. Dan, memang ada yang datang mengaji saat Ramadan saja. Mereka tidak menetap karena kesibukan, baik pekerjaan atau kegiatan lainnya," kata Pengasuh Ponpes Sidosermo, Ustad KH Mas Nidlomuddin Tholhah saat ditemui VIVAnews.com.

KH Mas Nidlom menguraikan, Ramadan memang puncak aktivitas di pesantren. Berbagai pelajaran bisa didapat para santri. "Diupayakan sebulan khatam mengaji satu kitab karangan ulama-ulama ternama, baik bidang tafsir, hadis, fiqih, akhlak, tasawuf maupun sejarah nabi," tuturnya.

Pihak ponpes pun tidak membedakan keberadaan santri. Mereka leluasa belajar atau mendalami pelajaran yang diinginkan dengan bimbingan sang ustad.

Muhammad Fahmi, salah seorang Santri Kalong menuturkan, momen bulan suci Ramadan sengaja dimanfaatkan untuk menambah atau memperdalam pemahaman ilmu agama yang sudah dimiliki, selain berburu pahala dan Ridho-Nya. "Sebab, sesuai janji Allah, semua aktivitas yang baik akan dilipatgandakan pahalanya selama di bulan puasa," katanya.

Umumnya Santri Kalong mulai berdatangan ke ponpes di H-1 puasa, termasuk dirinya. Dan, sebagian besar mereka sebelumnya sudah pernah mondok. "Tepatnya, di salat tarawih pertama kita mulai datang ikut berjamaah di sini," ujar Fahmi.  (eh)

Laporan: Tudji Martudji | Surabaya

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot
Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024