- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVAnews - Jabatan Ketua Mahkamah Konstitusi akan segera berakhir disandang Mahfud MD. Pada tanggal 18 Agustus 2011 MK akan mengadakan pemilihan Ketua MK baru. Ketua terpilih bakal dilantik pada 22 Agustus mendatang.
Di akhir masa jabatannya, Mahfud MD memastikan tidak akan mundur dari MK, meskipun nanti tidak lagi menjabat sebagai ketua dan semata hanya sebagai Hakim Konstitusi.
"Tidaklah. Di sini sistemnya sudah kuat," ujar Mahfud di Gedung MK, Jakarta, Senin, 8 Agustus 2011.
Mahfud juga siap menjalani hari-hari tanpa kelengkapan protokoler. "Sampai sekarang saya protokoler sekadarnya. Saya juga nggak suka pergi ke mana-mana ramai-ramai, cukup pakai ajudan satu, protokol satu," ungkap dia.
Mahfud mengaku, ada saja pihak-pihak yang mau mengintervensi MK dalam pemilihan ketua MK. Namun hal itu tidak akan berpengaruh, karena setiap hakim sudah punya pendirian masing-masing. "Yang mau mengintervensi itu ada. Tapi saya lebih percaya hakim MK tidak bisa diintervensi, disuruh, atau dilarang memilih seseorang," jelasnya.
Mahfud juga bersyukur hingga saat ini MK sangat solid, kompak, dan saling terbuka. Sehingga setiap hakim tidak ada agenda tersembunyi dan semua yang dibicarakan di media, sebelumnya sudah dibahas di rapat hakim sehingga tidak mungkin bicara atas nama sendiri. "Prestasi yang lebih besar adalah membangun kekompakan di antara para hakim, bukan soal vokal atau berani."
Dia mengklaim, semua hakim MK betul-betul sebagai negarawan. "Tak pernah ada perdebatan. Sembilan hakim semua sama menghadapi pihak luar. Itu tidak mudah di instansi mana pun, selalu kompak seluruh komisionernya."
Mahfud juga membantah jika terpilih untuk kedua kalinya, maka itu akan digunakan sebagai kendaraan untuk maju menjadi calon presiden 2014.
"Ketua MK dan ketua MA kan tidak punya partai. Itu orang mengait-kaitkan saja. Saya sendiri tidak pernah mengaitkan ke situ," ucapnya.