Patrialis: Saya Takut Ngomong Soal Nazaruddin

Hakim Konstitusi Patrialis Akbar
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar kini tak mau banyak berkomentar soal penangkapan buron Komisi Pemberantasan Korupsi yang juga mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin. Patrialis mengaku takut mememberi pernyataan tentang perkembangan kasus ini.

"Saya takut, begitu saya ngomong nanti langsung saya jadi sasaran lagi," kata Patrialis saat membuka acara bazaar di Kantor Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta Selatan, Selasa, 9 Agustus 2011. Tidak jelas apa yang dimaksud Patrialis dengan "menjadi sasaran" itu.

Patrialis mengatakan dia harus melihat dulu secara langsung Nazaruddin, baru akan memberi pernyataan kepada media massa. Lantaran Nazaruddin masih dalam perjalanan ke Tanah Air, dia untuk sementara memilih tutup mulut. 

"Saya jadi trauma. Terus terang saja, saya ngomong begini disalahkan, ngomong begini dianggap plin-plan. Padahal kan dinamikanya berjalan terus. Ya, kan?" kata Menteri yang juga politisi Partai Amanat Nasional ini.

Apes Banget Nasib Mobil Agya Ini Kena Siksa Emak-emak yang Bikin Konten

Selama menjadi buronan Interpol, lanjut Patrialis, Nazaruddin memang selalu berpindah tempat. "Hari ini di sini, besok di sana. Saya bilang begini, saya dianggap plin-plan. Ya sudah lah. Saya diminta menutup diri kali," Patrialis menggerutu.

Menteri Patrialis sempat memberi peryataan soal penjemputan Nazaruddin dan mengaku berhasil melacak keberadaannya di luar negeri. Pernyataan itu langsung dibantah sejumlah pejabat.  

"Tim malam ini akan berangkat. Mudah-mudahan ini penjemputan. Tapi tujuannya tidak akan dibocorkan, karena takutnya ia dengar dan langsung kabur lagi," kata Patrialis, 26 Juli 2011 lalu.

Tetapi, Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo saat itu membantah bahwa tim Polri ikut bersama rombongan tim Kementerian Hukum dan HAM untuk menjemput Nazaruddin. "Tidak, tidak. Semua masih dalam penyelidikan," kata Timur, di hari yang sama. (kd)

Viral Video Detik-detik Pak Ogah Diseruduk Mobil hingga Terpental 30 Meter di Tanjang Duren 
TNI evakuasi prajurit TNI yang jadi korban serangan KKB di Papua.

Danramil Aradide Dibunuh OPM Secara Brutal, TNI: Pelanggaran HAM Berat!

Aksi biadab OPM terhadap Letda Infanteri Oktavianus Sogorlay (OS) dilakukan saat korban naik motor lalu ditembak. Kemudian, korban setelah itu dibacok pakai parang.

img_title
VIVA.co.id
12 April 2024