- Biro Pers Istana Presiden/Abror Rizki
VIVAnews -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan jajaran kepolisian dan instansi penegak hukum lainnya untuk mengejar buronan-buronan lain yang belum ditangkap.
"Dunia kita hanya satu. Silakan tidak harus saya instruksikan untuk menemukan semuanya," kata SBY, sebelum membuka sidang kabinet paripurna, di Kantor Presiden, Kamis 11 Agustus 2011. Penangkapan Nazaruddin di Kolombia adalah salah satu bukti. "Ternyata kita bisa mencari dan menemukan buronan," kata Yudhoyono
SBY juga menyampaikan apresiasi kepada jajaran Kepolisian, KPK, BIN, dan Kementerian Luar Negeri yang telah bekerjasama dalam mencari Nazaruddin. "Kita berharap setelah (Nazaruddin) sampai di tanah air proses hukum dijalani dengan transparasi dan akuntabel," kata dia
Menurut dia, masyarakat telah dibuat bingung terlalu lama terkait kasus yang membelit Nazaruddin itu. "Hukumlah yang berbicara pengadilan yang sejati yang akan memutuskan, bukan pengadilan lain-lain dalam tanda kutip," ucap SBY
Seperti yang diketahui, Nazaruddin tertangkap beberapa waktu lalu di Cartagena, Kolombia. Nazaruddin tertangkap setelah berpindah-pindah tempat persembunyian. Selain Nazaruddin, tersangka korupsi lain yang masih buron antara lain Nunun Nurbaeti, tersangka kasus dugaan suap pemilihan deputi senior Bank Indonesia. Juga tersangka kasus Sistem Komunikasi Radio Terpadu, Anggoro Widjojo.
Sementara di Kejaksaan masih terdapat beberapa buronan kasus korupsi antara lain, Djoko Tjandra, tersangka kasus BLBI. Kejaksaan juga masih memburu dua bos Bank Century, Hesham Al Waraq dan Rafat Ali Rifzi. (umi)