Inilah Jurnalis Pemenang Mochtar Lubis Award

Mochtar Lubis
Sumber :
  • www.isekolah.org

VIVAnews - Sebanyak tujuh jurnalis Indonesia berhasil memenangkan penghargaan Mochtar Lubis Award 2011 malam ini. Mereka mengalahkan lebih dari 300 karya lainnya yang masuk ke panita.

Dalam kategori Berita terkait dengan Pelayanan Publik, tahun ini panitia Mochtar Lubis Award 2011 memutuskan dua finalis berhak menjadi pemenangnya. Mereka adalah Ahmad Taufik dan Tito Sianipar dari Majalah Tempo dengan karya "Drainase Buruk, Banjir Makin Menjadi" yang dimuat pada 31 Oktober 2010, dan Neli Triana dari Kompas dengan karya "Kisah Kelabu Bus Oranye dan Hijau" yang dimuat pada 30 Mei 2011.

Keduanya berhasil menyisihkan empat finalis lainnya dengan pertimbangan dewan juri menganggap dua karya ini ditulis berdasarkan observasi yang kuat dari penulis, aktual, ril, dan memiliki kedalaman dari persoalan yang terungkap. Karya ini juga melihat ke arah belakang dengan kombinasi sejarah dan masa kini, memperlihatkan pandangan persoalan masa kini dan masa depan.

Kemudian untuk kategori Penulisan Feature, Bagja Hidayat dari Majalah Tempo berhasil menyabet penghargaan lewat karyanya yang berjudul "Lukas Si Pemanggil Ikan" yang dipublikasikan pada 16 Januari 2011.

Sementara untuk kategori Foto Jurnalistik, fotografer Kompas, Kristianto berhasil unggul dari empat finalis lainnya. Kristianto dalam karya fotografinya yang berjudul "Meniti Kawat Baja", dimuat pada Kompas Images, 18 Mei 2011, dianggap memiliki skill yang kuat.

Dewan juri memuji karyanya yang memperlihatkan beberapa siswa Sekolah Dasar yang hendak menjalani Ujian Nasional, menuju sekolahnya dengan harus menyebrangi kali menggunakan seutas kawat baja tanpa alas apapun.

"Foto jurnalistik yang baik adalah apabila masyarakat yang melihat langsung tanpa perlu waktu lama langsung merasakan emosional. Ini memperlihatkan betapa buruknya infrastruktur di Indonesia, sebuah kritik yang bagus untuk dunia pendidikan juga kondisi Indonesia secara keseluruhan," ujar Sinartus Sosrodjojo, salah satu dewan juri.

Selanjutnya, untuk kategori Laporan Mendalam bagi Wartawan Televisi, Aditya Heru Wardhana dari TV One berhasil unggul dari empat finalis lainnya dalam karya "Orang Laut". Sementara untuk kategori Liputan Investigasi, Yandhrie Arvian dari Majalah Tempo, memenangkan penghargaan ini melalui karyanya yang berjudul Kompetisi dengan "Spesialis Blunder dan Kado Penalti".

"Karya investigasi yang baik adalahnya yang berdampak pada perubahan sosial masyarakat. Ada banyak karya investigasi, tapi sedikit yang menginvestigasi lorong-lorong gelap dalam olahraga," ujar dewan juri.

Sejarah Tercipta Thomas Cup dan Uber Cup, Sempat Tertunda Gegara Perang Dunia II
Pepaya

Heboh Aksi Pedagang Buang Puluhan Ton Buah Pepaya, Ternyata Ini Penyebabnya

Buah pepaya yang dibuang oleh pedagang ini diduga dalam kondisi masih layak untuk dikonsumsi dan ada juga yang sudah busuk, sehingga menumpuk diakses jalan depan los buah

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024