- tvOne
VIVAnews - Saat dibekuk Kepolisian Kolombia di Cartagena, Muhammad Nazaruddin membawa tas kecil berwarna hitam. Menurut Duta Besar RI untuk Kolombia, Michael Manufandu, tas itu berisi uang tunai, jam tangan, dompet, dan telepon genggam.
Namun, saat dipulangkan ke Indonesia pukul 17.15 waktu Kolombia atau Jumat subuh WIB, 12 Agustus 2011, tas tersebut tidak kelihatan lagi. Wartawan tvOne di Bogota, Muhammad Rizky, melaporkan tas tersebut dititipkan Nazaruddin pada Duta Besar.
"Tas itu masih di Duta Besar, sementara prosedur kepulangan Nazaruddin tidak dijadwalkan pasti," kata Rizky. "Kami mendapat informasi dari pihak imigrasi bahwa Nazaruddin meninggalkan Bogota pukul 15.00 sore waktu setempat, tapi sumber lain mengatakan dia masih ada."
Malam nanti waktu Bogota, tambah dia, KBRI akan menggelar konperensi pers terkait kepulangan Nazaruddin.
Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyatakan tas kecil yang dibawa Muhammad Nazarudin saat tertangkap di Kolombia adalah barang bukti penting. "Semua yang dimiliki, yang bisa dipakai pembuktian, apapun termasuk tasnya," ujar Wakil Ketua KPK M. Jasin di Kantor KPK, Jakarta, Rabu kemarin.
Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto juga telah memerintahkan agar tas kecil milik Nazar itu diamankan. "Di-seal benar-benar, tidak boleh ada seorang pun yang membukanya," kata Djoko di Kantor Presiden, Selasa. (kd)
Pemilu di AS dan Eropa Diprediksi akan Pengaruhi Iklim Investasi Indonesia
Selain Indonesia, tahun 2024 akan ada 64 negara yang juga menyelenggarakan pemilu. Sebagian besar Pemilu 2024 akan terjadi di Benua Eropa, dimana akan ada 19 negara yang
