Penghargaan Achmad Bakrie

Satyanegara, Si Penakluk Tumor Otak

Akmad Bakrie Award
Sumber :

VIVAnews -  Tumor otak seperti sebuah lonceng kematian. Mereka yang menderita penyakit ini selalu merasa ajal sudah diambang pintu. Bertahun-tahun semenjak ditemukan, dunia kedokteran selalu berusaha menaklukan penyakit ini.

Usai Ditangkap Polisi, TikToker Galih Loss Minta Maaf, Janji Tak Buat Konten Serupa

Dan kita harus berterima kasih kepada Satyanegara. Yang semenjak tahun 1967 berkubang di laboratorium, menggeluti sejumlah fakta tentang imunologi tumor otak. Untuk pengabdian yang teramat panjang nan melelahkan itu, Achmad Bakrie Award memberikan penghargaan kepada Satyanegara. Penghargaan itu diberikan malam, Minggu 14 Agustus 2011 di Jakarta. Live Streaming acara itu bisa ditonton di sini.

Ia menemukan protein dan antibodi spesifik tumor yang dapat menghambat pertumbuhan dan memusnahkan sel-sel tumor tersebut. Pengalaman klinis dan berbagai kajiannya mengenai tumor otak, mendorongnya melengkapi berbagai alat penunjang diagnostik bedah saraf di Indonesia.

Satyanegara merupakan pelopor yang menentukan standar rumah sakit di Indonesia berdasarkan riset-riset kedokteran terbaru di dunia. Ia juga penulis satu-satunya buku teks ilmu bedah saraf dalam bahasa Indonesia. Ia layak disebut sebagai peletak fondasi sekaligus wali ilmu bedah saraf di Indonesia.

Satyanegara berperan besar dalam penggunaan immunoterapi sebagai terapi alternatif, yang banyak diterapkan untuk kasus-kasus tumor jenis glioma, di mana sistem imunitas tubuh menurun. Pasien glioma yang diterapi terutama adalah  yang mempunyai harapan hidup panjang, atau tidak menjalani tindakan terapi lainnya.

Penelitian Satyanegara mengenai tumor otak turut mendorong dilengkapinya berbagai alat penunjang diagnostik di Indonesia. Ia mendorong pemasangan CT scan pertama kali di RS Gatot Subroto pada Februari 1980. Ia juga menentukan dalam penggunaan sinar laser untuk pembedahan otak di RS Pusat Pertamina, penggunaan MRI di RS. Dr.Ciptomangunkusumo, disusul RS. Pusat Pertamina, pada 1990.  Kehadiran Digital Substraction Angiography (DSA) untuk mendiagnosa kelainan vaskuler otak di RS. Pusat Pertamina sejak 1992 terjadi antara lain karena peran Satyanegara.

Di Amerika Serikat, Sri Mulyani Bertemu CEO MCC Bahas Transportasi Publik di RI
VIVA Militer: Kasum TNI pimpin upacara laporan kenaikan pangkat 19 Pati TNI

19 Pati TNI Naik Pangkat Lebih Tinggi, Ini Daftar Namanya

Upacara Laporan Korps Kenaikan Pangkat dipimpin oleh Kasum TNI Letjen TNI Bambang Ismawan

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024