- ANTARA/Saptono
VIVAnews – Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin mengaku pernah singgah di Bali di sela pelariannya dengan menggunakan pesawat carteran dari Singapura, sebelum akhirnya berhasil ditangkap di Bogotha, Kolombia.
Namun, Komandan Pangkalan TNI Angkatan Udara Ngurah Rai, Letkol Pnb Jumarto, mengaku tak mengetahui kedatangan tersangka kasus suap pembangunan wisma atlet SEA Games di Palembang tersebut.
"Kalau yang itu (Nazaruddin ke Bali) saya baru dengar. Kita tidak tahu yang itu," katanya, saat ditemui usai apel bendera di Renon, Denpasar, Rabu 17 Agustus 2011.
Menurut Jumarto, setiap pesawat carteran yang datang ke Bali, pihaknya sebagai pemegang otoritas pasti mengetahui. Selama ini, sambungnya, hanya ada beberapa pesawat carteran yang datang ke Bali dengan penyewa orang asing. Untuk nama Nazaruddin, Jumarto mengaku tidak memiliki datanya.
"Tidak ada data yang masuk menggunakan nama Nazaruddin. Setiap pesawat carteran itu pasti kita tahu datanya. Kemungkinan pakai nama orang asing," duga Jumarto.
Kendati demikian, Jumarto tidak mau disebut telah kecolongan atas masuknya Nazaruddin yang kini ditahan di Mako Brimob Kelapa Dua, Depok tersebut. "Kita tidak merasa kecolongan," ujarnya.
Seperti diketahui, usai ditangkap di Bogotha, Kolombia, Nazaruddin mengaku kepada juru bicara Kedubes RI Kolombia, Made Subagia bahwa ia pernah singgah di Bali menggunakan pesawat certeran dari Singapura. Ia menginap di salah satu hotel miliknya di kawasan Jimbaran, Kabupaten Badung.
Soal kepergian ke Bali itu, Nazaruddin memang belum dikonfirmasi. Dalam sejumlah wawancara dengan VIVANews.com, Nazaruddin membantah keras tuduhan suap dan korupsi atas dirinya. (Baca Wawancara VIVANews dengan Nazaruddin)
Laporan Bobby Andalan, Bali