- Antara/ Widodo S Jusuf
VIVAnews - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Priyo Budi Santoso, menjelaskan surat dari Presiden mengenai daftar nama pimpinan KPK untuk diuji di DPR, tidak mencantumkan urutan peringkat penilaian dari Panitia Seleksi. "Surat tidak ada kata peringkat," kata Priyo di DPR RI, Jakarta, Jumat 19 Agustus 2011.
Ke depan, DPR melalui Badan Musyawarah akan menugaskan Komisi III memilih dengan mekanisme uji kelayakan yang baku terhadap calon pimpinan tersebut. "Delapan nama itu sudah melewati mekanisme profesional, kami menerima delapan nama itu untuk diproses lebih lanjut," kata Priyo.
Menurut perkiraan Priyo, dari hasil berkomunikasi dengan beberapa fraksi, ada dua nama yang dipercaya dan bakal lolos seleksi. Namun Priyo enggan menyebut siapa dua nama yang dimaksud tersebut. "Sedangkan yang lain nanti akan dimatangkan dengan mekanisme yang ada," kata Priyo.
Priyo menambahkan bahwa menurut undang-undang, DPR memiliki kewenangan memilih empat nama untuk menjadi pimpinan KPK bersama Busyro Muqoddas.
"MK sudah memutuskan Pak Busyro lanjut untuk periode ke depan. Apakah akan memilih empat atau ada pertimbangan lain. Saya belum bisa menerka. Tapi wewenanganya penuh memilih empat," kata Priyo.
Menurut Priyo, sebaiknya DPR mempertimbangkan memilih pimpinan KPK dari berbagai latar belakang. "Dengan berbagai warna backround ini tentu akan kuat," kata Priyo.
"Kami sudah merekam dengan baik, DPR akan menerima masukan-masukan dari publik. Tapi sudah tentu DPR punya pertimbangan tertentu di mana kami jangan dipaksa untuk mengikuti kriteria orang lain," tambah Priyo.
Menurut Priyo, DPR dalam hal ini independen dan tidak terpengaruh pada pihak-pihak luar. "Kalau dipaksa-paksa malah-malah bisa kami drop," kata Priyo.
Priyo mengatakan, DPR tentu akan memiilih orang-orang terbaik dari kandidat yang tersedia. Ciri orang yang terbaik untuk jadi pimpinan KPK tersebut adalah cakap, kapabel, dan punya keberanian. "Cakap saja tidak cukup," kata Priyo.
Menurut dia, DPR akan memilih calon yang betul-betul independen terhadap intervensi apa pun. "Kalau calon itu diyakini independen, kami yakin terpilih," kata Priyo. (sj)