Nasib Tahanan Anak RI di Australia Tak Pasti

ilustrasi tahanan
Sumber :
  • AP Photo

VIVAnews - Tindakan pemerintah Rebuplik Indonesia yang dianggap tertutup dan tidak transparan terhadap penahanan 70 anak di bawah umur warganegara Indonesia yang dituduh melakukan penyelundupan pengungsi oleh pemerintah Australia sangat di sayangkan oleh aktivis perlindungan anak.

"Kita ingin ada transparansi tentang data well public inform, sebenarnya tahap- tahapĀ  apa yang sudah dilakukan oleh Australia dan Indonesia,"ujar Ketua Indonesia Sahabat perempuan dan anak (SAPA Indonesia), Magdalena Sitorus, Sabtu 20 Agustus 2011.

Menurut Magdalena diperlukan suatu bingkai kerjasama yang khusus mengangani permasalahan anak yang bermasalah secara hukum, karena bisa saja permasalahan ini terjadi di kemudian hari.

Kemudian Magdalena juga mengkritik kebijaksanaan pemerintah Australia yang menggunakan X- Ray dalam menuntukan umur anak- anak Indonesia yang ditangkap. "Semestinya lebih mengutamakan dokumen- dokumen yang ada," ujar Magdalena.

Ia mengatakan penggunaan X-Ray tidak bisa sebagai acuan untuk menentukan umur anak tanpa melibatkan orang tua atau wali mereka. "Penggunaan X-Ray ini tidak bisa dijadikan sebagai pedoman karena karena kondisi sosial anak di Indonesia dan Australia berbeda," ujar Magdalena.

Ia juga menandaskan ke 70 anak itu tidak boleh ditahan bersama para tahanan dewasa yang terlibat dalam masalah kriminal berat dan di tahan di Detention center yang samapi ini masih di praktekan oleh pemerintah Australia.

Sekitar 70 (tujuh puluh) anak Indonesia ditahan di penjara beberapa negara bagian di Australia karena dituduh melakukan tindak pidana penyelundupan orang, padahal mereka hanya bekerja sebagai tukang masak di kapal yang oleh pemiliknya digunakan untuk menyelundupkan orang, dan mereka ditahan bersama-sama dengan narapidana dewasa, termasuk para penjahat seksual.

Penahanan anak Indonesia mencuat setelah kasus penahanan tiga remaja di bawah umur asal Pulau Rote, Indonesia terkuak. Mereka adalah Ako Lani anak yatim piatu berusia 16 tahun, Ose LaniĀ  berusia 15 tahun, dan John Ndollu 16 tahun. (umi)

Anggota DPR Salut Kejagung Berani Usut Dugaan Korupsi di Sektor Tambang
Pemain Timnas Indonesia, Justin Hubner

Drama Penalti Diulang Justin Hubner hingga Penalti Gagal Bikin Deg-degan Suporter Timnas

Duel Timnas Indonesia U-23 melawan Timnas Korea Selatan U-23 di perempat final Piala Asia U 23 benar-benar membuat jantungan suporter Timnas

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024