- blogspot
VIVAnews -- Sebuah perusahaan tisu toilet ternama dituding menggunakan kertas yang berasal dari hutan hujan tropis Indonesia -- yang menjadi rumah bagi spesies Harimau Sumatera yang terancam punah.
Greenpeace, Partai Hijau (Green Party), dan WWF New Zealand telah menginvestigasi perusahaan tisu, Cottonsoft selama delapan bulan. Untuk mendapatkan bukti kuat atas tudingannya, mereka juga mengirimkan sampel untuk diuji di laboratoprium Amerika Serikat.
Menurut juru bicara Greenpeace, Nathan Argent, dari hasi uji laboratorium ditemukan jejak kayu keras tropis dalam campuran kertas toilet itu. Pengujian sampel dilakukan karena Cottonsoft menolak untuk menyebut dari mana sumber bahan kertas tisu mereka.
"Banyak warga Selandia Baru terkejut, mereka menggunakan produk kertas toilet yang bisa memusnahkan spesies dunia yang terancam punah," kata Argent. "Kami minta para pedagang untuk berhenti menjual kertas toilet yang berasal terkait penghancuran hutan hujan tropis."Para konsumen juga diminta menggunakan haknya untuk menolak pemakaian Cottonsoft.
Ditambahkan dia, satu dari empat gulung tisu toilet yang dijual di Selandia Baru dibuat dari kertas yang berkontribusi merusak hutan hujan Indonesia. Juga ikut andil mengusik Harimau Sumatera yang hanya tinggal 400 ekor di habitat aslinya. Akibatnya, memperuncing konflik manusia dan harimau.
"Menghancurkan hutan hanya untuk membuat kertas toilet benar-benar tak masuk akal," tambah juru bicara Green Party, Catherine Delahunty.
Sebelumnya, para aktivis lingkungan Greenpeace mendemo kantor pusat Mattel -- produsen boneka Barbie di El Segundo di pinggiran Los Angeles.
Barbie dinilai merusak hutan Indonesia. "Buka bungkus kotak merah muda mengkilat, Anda akan menemukan rahasia kotor Barbie. Kotak bungkusnya dibuat dari kayu dari hutan tropis Indonesia yang makin terkoyak demi keuntungan kilat sejumlah oknum," kata aktivis Greenpeace, Rolf Skar, seperti dimuat Telegraph, 8 Juni 2011. (sumber: 3news.co.nz, Scoop)