Ada 1 Tersangka Pembunuhan Sadis Perwira TNI

Anggota TNI yang tewas di Papua, Kapten Inf Tasman
Sumber :
  • VIVAnews/Banjir Ambarita

VIVAnews - Insiden pembunuhan sadis terjadi di Abepura, Papua, Selasa kemarin, 23 Agustus 2011. Korbannya adalah seorang anggota TNI, Kapten Inf. Tasman, anggota Pabintal Kodam XVII Cendrawasih.

Dia dihadang sepeda motor dan dibacok dua orang tak dikenal. Ia ditemukan dalam kondisi tersungkur dengan luka bacok dan tusuk. Sepeda motor dan harta bendanya tak diambil.

Juru Bicara Polda Papua, Kombes Wachyono, mengatakan pihaknya sudah menetapkan satu tersangka. "Satu orang resmi kami tetapkan tersangka, sedangkan lainnya masih dalam pengejaran. Selain itu, barang buktinya pisau dan parang sudah didapatkan," ungkapnya, Rabu ini.

Motif pembunuhan, dia menambahkan, masih terus didalami. "Penyidik masih terus memeriksa tersangka untuk mengetahui motif pembunuhan secara jelas," imbuhnya.

Terkait penembakan ini, Pangdam XVII/Cenderawasih Mayor Jenderal TNI Erfi Triassunu meminta anggotanya agar tidak terpancing aksi provokasi kelompok-kelompok yang tidak menginginkan Papua menjadi tanah damai.

Pembunuhan sadistis ini juha disesalkan Komnas HAM. Lembaga ini menilai kondisi Papua saat ini tidak aman.

"Sejumlah aksi kekerasan yang memakan banyak korban, menunjukkan Papua dalam kondisi tidak aman. Untuk itu, semua pihak harus segera turun tangan mencari solusi penyelesaiannya, terutama negara," ujar Matius Murib Wakil Ketua Perwakilan Komnas HAM Papua.

Dalam menyelesaikan persoalan kekerasan di Papua, negara harusnya bisa mendorong dialog. "Duduk bersama mencari akar permasalahan dan solusinya, mestinya lebih dikedepankan, dalam menghentikan kekerasan di Papua," katanya.

Komnas HAM mengutuk aksi kekerasan atas nama apapun, termasuk pembunuhan terhadap anggota TNI itu. Lembaga ini mendesak polisi untuk menangkap pelaku dan mengungkap motifnya, untuk kemudian diadili.

Tarisland Superstars: Kemegahan dan Antisipasi di Puncaknya

"Jika tidak mampu dalam menyelesaikan kasus-kasus kriminal, maka akan semakin banyak korban yang berjatuhan di Papua," dia menandaskan.

Komnas HAM juga menghimbau semua pihak untuk waspada. "Semua pihak harus menahan emosi dan waspada menjaga diri dan lingkungan, lalu tidak mudah terprovokasi orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Semua orang punya hak untuk hidup dan berkarya di tanah Papua," katanya. (Laporan: Banjir Ambarita, Papua | kd)

Ammar Zoni

Sedang Tersandung Kasus Penyalahgunaan Narkoba, Ammar Zoni Ungkap Doa untuk Anak dan Kelurga

Ammar Zoni memahami bahwa bulan Ramadhan adalah saat yang istimewa. Ammar mengaku akan semakin mendekatkan diri kepada Tuhan.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024