Warga Bantah Sandera Polisi di Rig Medco

Kilang Medco Energi
Sumber :
  • Company Profile Medco Energi 2010

VIVAnews - Andri Muhammad Sondeng, 25 tahun, dirawat intensif di RS Stella Maris, Makassar, sejak tadi malam. Meski dalam kondisi yang kurang sehat, ia masih semangat meladeni wartawan untuk wawancara, sebelum ia diantar ke ruangan ICU rumah sakit tersebut.

Dalam keterangannya, Andri Sondeng membantah semua keterangan Kapolri Jenderal Timur Pradopo, yang menyatakan penembakan oleh polisi terhadap pengunjuk rasa disebabkan adanya aksi penyanderaan.

5 Fakta Mengerikan Jelang Duel Korea Selatan vs Timnas Indonesia di Piala Asia U-23

"Kapolri melakukan pembohongan. Warga tidak pernah melakukan penyanderaan terhadap polisi," kata Sondeng saat ditemui VIVAnews.com di RS Stella Maris Makassar, Rabu, 24 Agustus 2011 malam.

Yang terjadi, kata Sondeng, saat hendak pulang dari area rig PT Medco--perusahaan milik politisi dan pengusaha Arifin Panigoro--di mana mereka berunjuk rasa, beberapa aparat kepolisian termasuk Kapolrestabes Morowali menumpang speedboat yang digunakan warga.

Namun karena satu speedboat milik warga mogok karena kehabisan bahan bakar, boat yang lain berusaha mencari bahan bakar di Kolo Bawah. Selang beberapa menit, aparat yang sebelumnya mengejar warga mendapati kapal yang kehabisan bahan bakar itu.

Menurut Andri, polisi dari Polda Sulteng yang tiba di lokasi aksi unjuk rasa, langsung menembak ke arah demonstran di atas speedboat milik PT Medco.

"Saat tiba, polisi langsung melakukan penembakan dari jarak dekat dengan sasaran yang mengarah pada pada bagian tubuh. Dua orang rekan tewas, dan saya sendiri tertembak di bagian lengan kanan, tembus dada," ujarnya.

Karena itu warga menilai penembakan tersebut tidak dilakukan sesuai prosedur, karena dilakukan secara membabi buta dan tanpa peringatan terlebih dahulu. "Makanya kami menuntut semua pelaku yang melakukan penyerangan, diusut dan ditindak tegas hingga tuntas. Kami juga minta Komnas HAM menangani kasus ini," kata Andri Sondeng.

Insiden berdarah yang menewaskan dua orang ini terjadi saat sejumlah warga berunjuk rasa di fasilitas pengeboran minyak Medco di Lapangan Tiaka, Luwuk, Sulawesi Tengah. Polisi menembak mati satu warga dan seorang mahasiswa. Selengkapnya baca di sini. (Laporan: Rahmat Zeena, Makassar)

Resmi! PKS Usung Imam Budi Hartono Jadi Bakal Calon Wali Kota Depok
Telingaan Aruu khas Suku Dayak

4 Kebiasaan Unik Suku Dayak, Dari Telingaan Aruu hingga Panggil Arwah Leluhur

Suku Dayak, salah satu suku asli Kalimantan, menyimpan kekayaan budaya yang menarik untuk ditelusuri. Bukan hanya Tak hanya tarian hudoq dan kancet papatai yang terkenal.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024