- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews -- Kubu Antasari Azhar melapor ke Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian RI mengenai adanya penyalahgunaan IT dalam SMS gelap yang digunakan sebagai barang bukti dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Menurut Maqdir Ismail, Kuasa Hukum Antasari Azhar, saat di pengadilan, Pakar Teknologi Informasi, Agung Harsoyo mengatakan ada 45 SMS gelap yang masuk ke handpone Antasari Azhar. Selain itu ada 205 SMS yang masuk ke handphone Nasrudin Zulkarnaen -- Bos Putra Rajawali Banjaran yang jadi korban pembunuhan. Tak jelas siapa yang mengirim pesan pendek itu.
"Bahkan ada SMS yang dikirim dari handphone Pak Antasari ke HP dia juga. Ini jelas ada sesuatu yang tidak beres. Menurut ahli, hal-hal seperti ini hanya bisa dilakukan melalui web," kata Maqdir di Markas Besar Kepolisian RI, Jalan Trunojoyo, Kamis 25 Agustus 2011.
Maqdir menambahkan, dia melapor ke Mabes Polri untuk meminta supaya SMS tersebut diselidiki. "Penggunaan web itu kalau memang betul dilakukan, siapa yang melakukan. Jadi ini SMS gelap tapi digunakan dalam putusan pengadilan. Ini yang kita minta supaya ini dibikin terang," kata dia.
Saat melapor ke polisi, dia menggunakan barang bukti berupa putusan pengadilan yang menerangkan bahwa ada dua orang yang pernah menerangkan bahwa mereka pernah membaca isi SMS itu. Selain itu yang dapat dijadikan barang bukti adalah handpone Nasrudin. "Tapi sudah rusak," kata dia.
Namun, Magdir mengaku tak memiliki bukti SMS itu. "Itu yang masih dicari. Tapi paling tidak karena waktu itu di pengadilan tidak bisa dibuka, tidak bisa dilihat SMS itu dari HP almarhum (Nasrudin). Hanya kedua orang tadi yang mengaku pernah membaca," kata Maqdir.
Meski tindak lanjut dari laporan atas hal ini tidak akan banyak mempengaruhi PK Antasari yang sudah diajukan, kata Maqdir, minimal ada kebenaran soal SMS tersebut. (eh)
Kejuaraan Golf Internasional, Pj Gubernur Sumut Optimis Jadi Ajang Pembinaan Atlet
Kejuaraan North Sumatera Amateur Open (NSAO) 2024, kembali digelar oleh Persatuan Golf Indonesia (PGI) Sumut. Peserta berasal dari Indonesia, Malaysia, Vietnam, Filipina,
