SBY Tak Tanggapi Menteri Disebut Sekutu AS

Tampilan depan laman WikiLeaks
Sumber :
  • wikileaks.ch

VIVAnews - Sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II disebut dalam dokumen Wikileaks mempunyai kedekatan dengan Amerika Serikat. Bahkan, mereka potensial menjadi sekutu Negeri Paman Sam itu.

Menanggapi hal itu, juru bicara presiden, Julian Aldrin Pasha tidak mempermasalahkan dokumen Wikileaks tersebut. "Ya, itu lebih beruntung. Berarti mereka tidak ada masalah dengan Amerika toh," kata Julian di Istana Negara, Jakarta, Jumat 26 Agustus 2011.

Pengertian 'sekutu' di Amerika Serikat, menurut Julian, berarti tidak ada gesekan atau tidak ada masalah politik dengan AS. Dia mencontohkan, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa yang juga disebut punya kedekatan dengan AS.

Presiden SBY sendiri, kata Julian, sudah mengetahui hal tersebut. "Tapi tidak dilaporkan secara langsung. Apakah ada tanggapan? "Tidak ada," imbuhnya.

Kata Julian, Presiden juga tidak akan memanggil menteri-menteri yang namanya disebut dalam dokumen Wikileaks itu.

Hingga saat ini, para menteri yang disebut namanya belum mengambil langkah hukum menyoal kabar yang disebarluaskan Wikileaks itu.

"Kami tidak melihat ada yang merugikan dari publikasi Wikileaks, kecuali menyebutkan dari hasil analisis yang berkembang," tuturnya.

Menurut dia, data tersebut keluar berdasar kontak komunikasi antara pihak perwakilan AS di Jakarta dan kantor mereka di Washington. "Ini kan lebih kepada apa yang dilihat dan dibaca dari satu sisi," imbuhnya

Dalam kawat bernomor 9JAKARTA1773 tertanggal 23 Oktober 2009, dikatakan pemilihan menteri-menteri kabinet oleh SBY menunjukkan prioritas pemerintah Indonesia dalam memajukan bidang ekonomi, kesehatan lingkungan, dan hubungan internasional.

Dalam bidang ekonomi, Kedubes AS di Jakarta menyebutkan beberapa nama yang potensial untuk dijadikan sekutu, yaitu Sri Mulyani, Mari Pangestu, MS Hidayat, dan Hatta Rajasa.

Walaupun Hatta dikatakan tidak memiliki catatan dalam reformasi RI, namun kedubes AS menyebutnya sebagai orang dekat SBY, "Yang dapat menggunakan kekuasaan politiknya untuk melakukan desakan melalui inisiatif."

Dalam bidang kesehatan, AS menyebutkan nama Endang Rahayu Sedyaningsih sebagai calon sekutu AS. Pemilihan Endang, dokter lulusan Harvard yang pernah bekerja di USAID dan berpengalaman menyelesaikan kasus flu burung, disebut AS sebagai "pertanda baik."

Nama lainnya yang disebut adalah Gusti M Hatta, yang berpotensi menjadi sekutu AS di bidang lingkungan. Dalam bidang keamanan dan pertahanan, AS menyebut nama Djoko Suyanto dan Purnomo Yusgiantoro. Laporan menyebutkan bahwa nama Djoko Suyanto tidak asing bagi militer AS, karena dia pernah dilatih di pangkalan udara Nellis di negara bagian Nevada.

Di antara para menteri SBY, ada satu menteri yang sangat menarik perhatian AS, yaitu Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa. Dia dikatakan berpotensi untuk menjadi sekutu kunci untuk memuluskan hubungan diplomatik antara Indonesia dan AS. Untuk itulah, Kedubes AS di Jakarta menyerukan Gedung Putih untuk bertindak cepat merebut hati Natalegawa. (art)

Presiden Jokowi Terima Kunjungan Menlu Cina Wang Yi
Toyota Rush GR Sport

Mau Beli Toyota Rush GR Sport, Segini Cicilannya per Bulan

New Toyota Rush GR Sport hadir dengan desain eksterior yang lebih agresif dan sporty, dengan sentuhan warna hitam yang tegas.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024