- Antara/Ujang Zaelani
VIVAnews - Kapal Feri KM Windu Karsa tenggelam di perairan Kolaka, Sabtu dini hari, 27 Agustus 2011. Akibat kecelakaan itu, tercatat dua tewas dan 93 selamat dan berhasil dievakuasi ke Kolaka.
Dua korban tercatat teridentifikasi bernama Hj. Haslina dan Anwar Mukhtar. Keduanya beralamat dari Kota Parepare.
Menurut Kepala Syahbandar Pelabuhan Kolaka, Zainuddin, dua penumpang yang meninggal tersebut telah dievakuasi ke RSUD Kabupaten Kolaka.
Selain korban tewas, sebanyak 93 orang penumpang ditemukan dalam keadaan selamat. "Mereka sudah dievakuasi ke daratan. Sebagian diantaranya luka patah," kata Zainuddin kepada VIVAnews.com, Sabtu.
Ia menambahkan, tim penolong masih melakukan pencarian terhadap korban selamat. Untuk pencarian tersebut, pihak terkait mengerahkan tiga kapal motor, dibantu sejumlah perahu nelayan dan speedboat.
Pihak Syahbandar Pelabuhan Kolaka belum bisa memastikan berapa jumlah penumpang yang hilang. Sebab, terdapat perbedaan jumlah korban yang ditemukan dengan selamat. Namun, pihak Syahbandar enggan berkomentar soal perbedaan data tersebut.
Seperti diketahui, penumpang yang berhasil diselamatkan sudah 95 orang, di mana dua di antaranya sudah meninggal dunia. Sementara itu, pada manifes pemberangkatan, jumlah penumpang hanya 57 orang.
KMP Windu Karsa tenggelam pada koordinat 04.0500 lintang selatan dana pada 121.20,46 bujur timur. Titik tersebut berjarak sekitar 10 notikal mile dari Pelabuhan Kolaka, atau tinggal sekitar dua jam perjalanan.
Kapal Windu Karsa yang diketahui milik PT Bumi Karsa ini bertolak dari Pelabuhan Bajoe, Bone pada pukul 15:00 Wita, Jumat kemarin. Seharusnya kapal tersebut sudah tiba di Pelabuhan Kolaka tengah malam tadi. Tapi nahas, karena kapal tersebut tenggelam dalam perjalanan.
Hingga saat ini, penyebab tenggelamnya kapal itu sendiri belum diketahui.
(Laporan: Rahmat Zeena | Makassar)
Saksi Ungkap SYL Setoran Uang Bulanan ke Istri Hingga Puluhan Juta
Pengadilan Tipikor kembali melanjutkan sidang kasus korupsi berupa pemerasan dan gratifikasi di Kementerian Pertanian RI, salah satu terdakwanya Syahrul Yasin Limpo (SYL)
