- VIVAnews/ Kinaransih Waskita
VIVAnews - Keraton Yogyakarta menggelar tradisi Grebeg Syawal pada Rabu, 31 Agustus 2010. Upacara tradisional itu digelar bertepatan dengan perayaan 1 Syawal 1432 berdasarkan penanggalan Hijriah.
Dalam sebuah prosesi, Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hadiwinoto, selaku perwakilan keraton, menyerahkan sebuah 'Gunungan Kakung' yang tersusun dari beragam sayuran dan hasil bumi kepada Gusti Bendoro Pangeran Haryo (GBPH) H Yudaningrat.
Sekitar pukul 10.00, sebanyak 10 bergodo atau prajurit keraton yang dipimpin GBPH H Yudaningrat mengawal gunungan tersebut keluar keraton. Gunungan kemudian diusung ke menuju Masjid Gede Keraton untuk didoakan.
Gunungan tersebut dikawal 10 prajurit keraton, seperti Wirobraja, Nyutra, Daeng, Patungpuluh, Ketanggung, Bugis, dan Mantrijero. Dalam balutan pakaian prajurit, mereka menyandang senapan, tombak, panah, dan keris.
Memasuki alun-alun utara keraton, arak-arakan gunungan memeroleh tembakan salvo sebagai lambang kehormatan. Setelah penghulu masjid memanjatkan doa agar masyarakat senantiasa diberi kesejahteraan dan keselamatan, 'Gunungan Lanang' segera menjadi sasaran warga yang sudah menyemut.
Mereka yang turut menyerbu gunungan yakin, bagi seseorang yang berhasil mendapat salah satu isi dari gunungan tersebut akan mendapatkan berkah dan rezeki. Mereka percaya gunungan adalah simbol kemakmuran dan kesejahteraan.
Tradisi Grebeg Syawal ini selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat setempat, juga wisatawan domestik dan mancanegara. "Saya sengaja datang ke alun-alun utara untuk melihat acara ini bersama keluarga," kata Sutrsino, warga dari Klaten, Jawa Tengah. (ren)
Laporan: Juna Sanbawa| Yogyakarta
KPU Tetapkan Dua Caleg PDIP dari Dapil Jakarta 10 Melenggang ke DPRD DKI
Dalam kontestasi Pemilu Legislatif 2024, ada tujuh orang calon anggota legislatif petahana berhasil mempertahankan kursinya di DPRD Provinsi Jakarta dari daerah pemilihan
