Martin Hutabarat: Semoga Alumni UI Tak Pecah

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia (UI) berdemonstrasi
Sumber :
  • Antara/ Ujang Zaelani

VIVAnews - Alumnus Universitas Indonesia yang juga anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Martin Hutabarat, mengimbau segenap civitas Universitas Indonesia agar menyelesaikan masalah internalnya terkait pemberian gelar doktor kehormatan kepada Raja Arab Saudi, Abdullah bin Abdul Aziz. Menurut Martin, polemik dpemberian gelar doktor honoris causa di bidang kemanusiaan dan teknologi itu jangan sampai membuat alumniĀ  terpecah.

"Pemberian gelar doktor honoris causa kepada raja Arab Saudi yang menimbulkan pro dan kontra hendaknya tidak sampai berlanjut pada perpecahan," ujar politikus Partai Gerakan Indonesia Raya itu, Jakarta, Senin 5 September 2011.

Meski begitu, Martin menilai, UI mestinya dapat lebih peka terhadap situasi yang berkembang di masyarakat. "Intropeksi diri agar yang lalu, melalui civitas Akademika, termasuk alumni, lebih menghayati kepekaan masyarakat," kata Martin.

Sebab, menurut Martin, UI di masa sekarang ini seolah tidak memperhatikan aspirasi yang berkembang dan mengakomodir apa yang menjadi kebutuhan masyarakat. "Sebagai anggota ikatan alumni UI, saya sering kecewa melihat UI yang kurang peduli terhadap problem yang hidup di masyarakat," kata Martin.

Nama besar UI sebagai universitas terkemuka di tanah air ditambah jaringan alumni yang tersebar di berbagai penjuru nusantara di berbagai lapisan, menurut Martin, kini kurang dirasakan peranannya di tengah masyarakat. "Gregetnya kurang dirasakan oleh masyarakat. UI telah kehilangan roh dan jati diri sebagaiĀ  pembaharu di negara ini," kata Martin.

Padahal, lanjut Martin, indetitas itulah yang sejak dulu menjadi kebanggan mahasiswa dan aktivis di UI. Oleh karena itu, Martin berharap polemik yang muncul karena pemberian gelar doktor honoris causa kepada Raja Abdullah ini dapat digunakan oleh UI untuk dapat membenahi diri dan lebih memperhatikan masalah sosial yang ada di sekitarnya. Misalnya seperti korupsi yang semakin meluas, penegakan hukum yang lemah, otonomi daerah yang tidak merata, dan lain-lain.

"Saatnya sekarang membenahi civitas academika UI, terutama membenahi dan mendayagunakan korps alumni UI agar lebih aktif terlibat dan bicara terhadap berbagai pergumulan yang menyangkut kehidupan masyarakat," kata Martin. (adi)

Alasan Kejaksaan Agung Izinkan 5 Smelter Timah Tetap Beroperasi Meski Disita
Teuku Ryan.

Ayahanda Teuku Ryan Angkat Bicara Soal Masalah Rumah Tangga Anaknya dengan Ria Ricis

Menurut Rustam Effendy, Teuku Ryan sebagai kepala rumah tangga harusnya bisa menyelesaikan masalah yang ada agar perceraian tidak terjadi.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024