Relawan Aisha Kembali ke Indonesia

Rabu, 7 September 2011 - 19:52 WIB

Oleh :

dr Aisha Wardhana saat memeriksa TKI yang dipulangkan Malaysia

Sumber :

Antara

VIVAnews - Relawan medis Aksi Cepat Tanggap (ACT), dr. Aisha Wardhana yang diculik di wilayah konflik Somalia dikabarkan sudah berada di Indinesia. Hal ini diungkapkan oleh Sugih Hartanto, Humas ACT.

"Saya dapat kabar tadi malam sekitar jam 20.00, sudah ada di Indonesia. Lewat BBM siang jam 13.00, dr. Aisha dalam perjalanan dari Qatar menuju Indonesia," katanya. kepada VIVAnews di bandara Soetta, Rabu 7 September 2011.

Namun, Sugih mengaku tidak mengetahui posisi dr. Aisha sekarang. Ia hanya memastikan kalau dr. Aisha sudah bersama dengan keluarganya. "Tapi tidak lebih lanjut menceritakan bagaimana bisa lolos dan sampai ke Indonesia," kata Sugih.

Menurutnya, dr. Aisha tidak membantah dirinya diculik oleh kelompok Somalia. Bahkan bahu sebelah kirinya terdapat luka tembak. "Kami segera akan bertemu dan menanyakannya," ujar Sugih.

Ia mengatakan kalau aksi kemanusiaan dr. Aisha bukan atas nama ACT. Itu karena, keberangkatannya tidak diketahui oleh ACT. "Dia memang relawan ACT, tapi bukan masuk pengurusannya," kata Sugih.

Sementara itu, Imam Akbari, pimpinan tim relawan yang berangkat ke Somalia mengungkap, Aisha memang relawan ACT. Tapi keberangkatannya ke Qatar dan Kenya di luar koordinasi.

"Dia berangkat atas inisiatif pribadi. Tapi saya sempat kontak dengan beliau ketika beliau masih di Qatar. Posisi saya masih di Nairobi belum masuk Mogadishu. Dia bilang akan bergabung dengan kita. Tapi setelah itu lost contact karena kondisi komunikasi tidak terlalu baik di Mogadishu dan juga kita ganti kartu segala macam," ujarnya.

Dokter Aisha Wardhana adalah relawan medis yang diculik di wilayah konflik Somalia. Penculikan ini diketahui ACT ketika menerima informasi melalui local guide Aisha, Charles Etoundi. Dia memberitahu ada sekelompok orang yang menculik Aisha, namun belum diketahui dari kelompok mana. Aisha diduga hilang di antara Nairobi, Kenya dan Mogadishu, Somalia sejak 31 Agustus 2011.

Laporan Muhammad Iyus|Tangerang