Lily Wahid Laporkan Sri Mulyani ke KPK

Menteri Keuangan Sri Mulyani
Sumber :
  • VIVANews/ Tri Saputro

VIVAnews - Anggota DPR Fraksi Kebangkitan Bangsa Lily Wahid melaporkan Wakil Presiden Boediono dan mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani ke Komisi Pemberantasan Korupsi.

Sri Mulyani dilaporkan Lily, karena saat menjabat Menkeu telah mengintervensi proses penyidikan Komisaris PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk, Paulus Tumewu. Hingga akhirnya, penyidikan terhadap kasus dugaan penggelapan pajak sebesar Rp399 miliar itu ditutup.

"Harusnya dia (Paulus) sudah di Kejaksaan, (tapi) diintervensi oleh Sri Mulyani. Menkeu mengelurkan surat ke Kejagung untuk melepas Paulus," ujar Lily Wahid di gedung KPK, Jakarta, Jumat 9 September 2011.

Adik mantan Presiden Abdurahman Wahid ini menegaskan, laporannya tidak main-main, tapi didukung oleh data dan bukti-bukti. "Ini didukung dengan surat-surat aturan menkeu yang diubah-ubah. Yang bisa merugikan negara," tegasnya.

Boediono dilaporkan terkait dugaan pembebasan pajak Bank Mandiri senilai Rp2,2 triliun. Dia mengatakan, saat menjabat sebagai Menteri Keuangan, Boediono telah mengeluarkan peraturan menteri yang kemudian menghapuskan kewajiban pajaknya.

"Kalau Boediono ini pajak pembebasan Bank Mandiri Rp2,2 triliun. Dengan peraturan menteri keuangan yang hanya berlaku untuk itu, kemudian ditarik kembali," katanya.

Bukan hanya kedua orang itu. Lily Wahid juga melaporkan mantan Dirjen Pajak Darmin Nasution. Namun, Lily tidak menyebutkan kasus apa yang dilaporkan terkait Darmin yang kini menjadi Gubernur Bank Indonesia.

"Kalau Darmin jelaslah, karena dia dirjen pajak. Mana ada dirjen pajak yang tidak main. Kita melaporkan bahwa Gayus saja sebagai pegawai kecil. Hanya pegawai rendahan bisa melakukan kerugian kepada negara, apalagi bos-bosnya," tuturnya.

Sementara, saat dikonfirmasi VIVAnews mengenai laporan itu, juru bicara wakil presiden, Yopie Hidayat menyerahkan sepenuhnya kepada KPK sebagai lembaga yang berwenang.  "Kita serahkan semuanya kepada KPK. Tentu saja sebagai lembaga yang berwenang, KPK," ujar Yopie Hidayat.

Yopie menyatakan, tidak akan membahas mengenai detil masalah. "Kita tidak perlu membahas. Itu kasus lama. Biarkan KPK yang berwenang," katanya.

Pakar Ungkap Pria Harus 21 Kali Ejakulasi dalam Sebulan, Kenapa?
Presiden Iran Ebrahim Raisi dan PM Israel Benjamin Netanyahu

5 Negara yang Bakal Jadi Medan Perang Jika Perang Dunia III Pecah, Indonesia Gimana?

Isu tentang kemungkinan terjadinya konflik bersenjata secara global atau perang dunia III selalu jadi topik yang sensitif dan sering kali memicu diskusi yang sengit.

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024