Demokrat Desak Penghentian Impor Sapi

sapi
Sumber :

VIVAnews - Pemerintah akan kembali melakukan impor untuk memenuhi kebutuhan daging di Indonesia. Kebijakan ini dinilai tak dengan sejalan dengan survei yang dilakukankan Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyatakan jumlah sapi dan kerbau di Indonesia mampu memenuhi kebutuhan daging secara nasional.

“Jumlah populasi sapi dan kerbau yang dimiliki oleh peternak di Indonesia mampu untuk memenuhi kebutuhan daging secara nasional sesuai dengan hasil survey BPS,” kata anggota Komisi III DPR RI Ir Djoko Udjianto yang juga anggota Fraksi Parta Demokrat DPR dalam seminar nasional kedaulatan pangan yang diselenggarakan Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM, Yogyakarta, Sabtu, 10 September 2011

Djoko menyatakan komisinya akan segera mendesak kepada pemerintah untuk menghentikan impor daging sapi. Ia berharap para peternak sapi di Indonesia ini bergairah lagi memelihara sapi setelah harga sapi jatuh.

“Komisi akan mendesak pemerintah segera menghentikan impor daging sapi,” kata Djoko.

Meski tak sepakat dengan impor sapi, namun Djoko mengamini langkah Badan Urusan Logistik (Bulog) yang akan mengimpor beras untuk keamanan stok pangan. Menurutnya, beras nasional dikatakan aman jika sudah memenuhi 3 juta ton untuk 3 bulan ke depan. Namun saat ini baru terealisasi 1,2 juta ton.

”Saat ini stok beras nasional masih kurang 50 persen lebih sehingga untuk memenuhi keamanan pangan masih dibutuhkan impor beras,” ujarnya

Sementara itu Dirjen sarana dan prasarana produksi pertanian, Kementan, Gatot Irianto mengungkapkan pihaknya telah menggelontorkan dana sebesar 4,8 triliun untuk membangun sarana dan prasarana pertanian dalam rangka meningkat hasil produksi pertanian.

“Saat ini realisasinya mencapai 53 persen,” katanya

Dekan FTP UGM  Djagal Wiseso MArseno, menerangkan, empat indikator ketahanan pangan, yakni produksi, konsumsi, distribusi dan tingkat daya beli. Namun dari keempat indikator ini belum tercapai sehingga pemerintah perlu menyusun kembali peta kebijkan mewujudkan ketahanan pangan.

”Capaian indikator keahanan pangan belum tercapai. FTP berinisitif mengangkat isu ini. Karena ketahanan pangan tidak hanya diusung lembaga teknis tapi juga harus didukung oleh lembaga legislasi,” ujarnya.

Laporan: Juna Sambawa | Yogyakarta

Terinspirasi Langkah Indonesia, Amerika Serikat Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR
Dokter sekaligus influencer, Qin Huilan tampil di ajang Paris Fashion Week.

Berawal dari Hobi Pakai Brand Mewah, Selebgram Berusia 70 Tahun Ini Debut di Paris Fashion Week

Di usia yang tak muda lagi, Qin Huilan baru saja memulai debut di runway Paris Fashion Week. Qin Huilan berjalan di peragaan busana Miu Miu Fall/Winter 2024.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024