- AP Photo
VIVAnews - Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) mengirim 2 kompi atau sekitar 200 personel pasukan dari satuan Brimob ke Ambon, Maluku. Pasukan tersebut diberangkatkan Minggu malam, 11 September 2011, dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin sekitar pukul 22.30 Wita.
Sejumlah 200 personil pasukan tersebut dilepas secara resmi di Markas Komando Brimob Polda Sulselbar Pabaeng-baeng, Jalan Sultan Alauddin, oleh Wakapolda Sulselbar, Brigjen Poloisi Syahrul Mamma.
Dalam sambutannya, Brigjen Polisi Syahrul Mamma mengatakan, perintah pengiriman pasukan merupakan instruksi langsung dari Mabes Polri untuk membantu pengamanan di Ambon.
"Kita ketahui bersama bahwa Minggu siang Ambon dilanda keributan antar warga yang eskalasinya cukup besar. Makanya Polda Sulselbar diperintahkan untuk ke Ambon," kata Brigjen Polisi Syahrul Mamma.
Dalam menjalankan tugas, Wakapolda berpesan kepada bawahannya untuk menjalankan tugas secara profesional. Wakapolda Syahrul Mamma menilai tugas ke Ambon merupakan tugas negara dan setiap anggota Polri dia tekankan harus menjalankan tanggung jawab sesuai perintah.
"Kalian jangan membuat malu korps Polri. Tetap menjalankan tugas sesuai koridor dan tidak boleh melenceng. Yang utama pada tugas ke Ambon kali ini adalah tidak boleh memihak," kata Syahrul Mamma.
Terkait dengan jangka waktu bertugas, Syahrul Mamma mengaku belum tahu. "Jika sudah berhasil dikendalikan, mungkin mereka akan kembali dengan cepat," kata dia lagi.
Menurut informasi yang dihimpun VIVAnews, 200 personel Polri ini dipimpin langsung oleh Kepala Detasemen I AKBP Donyar Kusuma Sik. Detasemen tersebut dilengkapi 10 orang dari tim Gegana.
Berawal dari kematian seorang tukang ojek, Darmin, rusuh meletup di Ambon, Minggu 11 September 2011. Massa saling melempar batu. Sepeda motor dihentikan lalu dibakar. Letusan senjata api terdengar. Toko-toko tutup.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Inspektur Jenderal Anton Bachrul Alam, mengatakan bahwa kerusuhan terjadi akibat beredar informasi berantai yang salah isinya. Hari ini keadaan Ambon sudah tenang. Warga dan tokoh masyarakat ikut membantu menenangkan suasana. (Laporan: Rahmat Zeena, Makassar)