TKI Sukabumi Tewas di Arab Saudi

Calon TKI perlihatkan Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri
Sumber :
  • Antara/ Lucky R

VIVANews - Satu lagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Sukabumi menjadi korban kekerasan di Arab Saudi.

Puji Cara Natasha Rizky Mendidik Agama ke Anak-anak, Desta Kerap Merasa Takjub

Duduh Bachtiar Bin Nahrowi, 39 tahun, TKI asal Kampung Selajambe RT 09/04, Desa Selajambe, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi, dikabarkan menjadi korban pembunuhan di Arab Saudi. Jasad korban ditemukan di Pantai Dammam, Arab Saudi dengan bekas jeratan di leher.

Kabar duka diterima dari pihak keluarga, saat istri korban Lia Rosalina, 31 tahun yang juga bekerja di kota yang sama menelepon pada Minggu 21 Agustus lalu. Lia mendapat kabar kematian suaminya dari aparat setempat pada Sabtu 20 Agustus sekitar pukul 15.30 waktu setempat.

Adik kandung korban Yadi Yunus, 32 tahun memaparkan, kakaknya mendapatkan luka di sekujur tubuhnya. "Kakak saya itu kata Teh Lia di sekujur tubuhnya hampir penuh luka. Tapi ada keanehan, kata majikannya kakak saya itu kabur. Kami jadi curiga bisa saja kakak saya meninggal dibunuh," saat ditemui di rumahnya.

Mendengar kabar kematian Duduh, keluarga mencoba mencari informasi. Setelah tiga hari kemudian, mereka mendatangi BPNP2TKI, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi, dan Kemenakertrans. Mereka menyampaikan agar penyebab kematian Duduh diusut tuntas.

"Kami sudah laporkan kejadian ini. Waktu dilaporkan kami disuruh menunggu kabarnya. Tapi sampai saat ini belum ada kabar beritanya. Informasi terakhir, jasad kakak saya masih berada di rumah sakit Kota Dammam," ungkap  Yadi.

Korban berangkat ke Arab Saudi bersama istrinya sekitar awal tahun 2011 melalui PJTKI bernama PT Bantal Perkasa Sejahtera yang beralamat di Condet Raya, Jakarta.

Kabar terakhir dari korban beberapa hari sebelum puasa. Ia meminta maaf kepada keluarga dan menyatakan dia telah menjadi supir pribadi selama tujuh bulan pada seorang majikan, sedangkan istrinya menjadi pembantu di tempat majikan yang berbeda, namun masih di kota yang sama.

Keluarga mengharapkan pemerintah bisa mengust tuntas kasus ini dan mengembalikan jenazah korban pada pihak keluarga untuk dimakamkan di kampung halamannya. Korban merupakan anak ke tujuh dari sepuluh bersaudara. Korban meninggalkan dua anak kecil yang dititipkan di orangtunya sejak berangkat ke Arab saudi.

Jejen Nurjanah dari SBMI (Serikat Buruh Migran Indonesia) Sukabumi, telah menerima laporan dari keluarga korban. Dan telah menyampaikan informasi ini kepada dinas terkait. "Kami akan melakukan advokasi dan pendampingan keluraga korban dalam penyelesayan kasus ini,” ungkapnya.

Aam Amaarulah Halim, Kepala Disnakertran Kabupaten Sukabumi, mengaku sudah mendapat laporan peristiwa kekerasan yang menyebakan kematian ini. "Saat ini, kami sedang berkoordinasi untuk segera menyelesaikan masalah ini," ungkap Aam. (Laporan: Permadhi | Sukabumi) (adi)

Pemerintah Pastikan Fundamental Ekonomi RI Kuat Redam Dampak Ekonomi Konflik Iran Vs Israel
Ilustrasi Bahagia

10 Negara Paling Bahagia di Asia, Indonesia Peringkat Berapa?

Singapura berhasil meraih gelar sebagai negara paling bahagia di Asia pada tahun 2024, prestasi yang telah diraihnya selama dua tahun berturut. Ini negara bahagia di ASIA

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024