- ANTARA/Andika Wahyu
VIVAnews - Sejumlah nama yang disebut Muhammad Nazaruddin terkait dengan kasus dugaan suap pembangunan wisma atlet SEA Games mulai dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi. Hari ini, anggota Komisi X dari fraksi Demokrat, Angelina Sondakh diperiksa KPK sebagai saksi dalam kasus tersebut.
Selain Angelina, nama I Wayan Koster juga pernah disebut Nazaruddin. Maka, anggota Fraksi PDIP I Wayan Koster menyatakan siap memenuhi panggilan KPK jika dibutuhkan.
"Kan dari dulu saya sudah ditanya selalu siap. Hari ini dipanggil, saya datang," ujar Wayan di gedung DPR, Jakarta, Kamis 15 September 2011.
Wayan menegaskan dirinya tak terlibat kasus tersebut, meski namanya sering disebut Nazar "bermain" bersama Angelina Sondakh dan Wakil Ketua Badan Anggaran DPR Mirwan Amir dalam manipulasi keuangan.
"Ngapain saya takut, takut apa saya. Apa urusannya sama saya. Saya tak tahu apa-apa. Sudah dari dulu saya ditanya sepuluh kali, ya sama jawabannya," kata Wayan.
Selain Nazaruddin, Wakil Direktur Keuangan PT Permai Grup, Yulianis, juga menuding dugaan keterlibatan Wayan dan Angelina saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, 10 Agustus 2011. PT Permai Grup adalah salah satu perusahaan milik Nazaruddin.
Yulianis mengaku dimintai uang oleh Manajer Marketing PT Anak Negeri, Mindo Rosalina Manulang, yang kini menjadi telah menjadi terdakwa kasus suap tersebut.
Uang itu, kata Yulianis, untuk diberikan kepada dua anggota Badan Anggaran DPR, "Angelina Sondakh dan Wayan Koster," kata Yulianis ketika ditanya hakim dalam persidangan. PT Anak Negeri adalah perusahaan yang juga didirikan oleh Nazar. (ren)
MK Tolak Seluruh Gugatan Anies dan Ganjar, La Nyalla: Mari Lupakan Pertikaian, Kembali Guyub
Ketua DPD La Nyalla mengimbau agar semua pihak yang bersengketa terkait Pilpres 2024 bisa menaati putusan MK yang final dan mengikat.
