- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Pasca insiden penikaman yang menewaskan tiga orang di depan pusat perbelanjaan Makassar Town Square, sejumlah kantor polisi di Makassar didatangi warga untuk meminta perlindungan. Mereka khawatir dan panik, lantaran maraknya SMS atau pesan singkat berantai tentang penyerangan terhadap mereka, yang berasal dari daerah sama dengan pelaku penikaman.
Kantor polisi yang didatangi antara lain Polsek Manggala, Polsek Rappocini, Polsek Tamalate dan Polsek Panakkukang. Mereka mendatangi kantor itu sejak Rabu malam 14 September 2011. Mereka kemudian dievakuasi ke Sekolah Polisi Negara (SPN) Batua, sejak Kamis malam tadi 15 September 2011.
Berdasarkan pantauan VIVAnews.com di lokasi, hingga Jumat, 16 september 2011, rombongan pengungsi masih terus terjadi. Mereka berdatangan ke SPN Batua dengan diangkut menggunakan mobil trek milik polisi.
Hingga Jumat siang, tercatat lebih dari 7.500 jiwa mengungsi di sekolah polisi itu. Sejumlah barak dan ruangan aula yang tersedia di tempat itu tidak cukup menampung jumlah pengungsi yang cukup banyak. Sehingga sebagian diantaranya memilih tidur-tidur dibawah pohon.
Menurut salah seorang pengungsi, Dominggus, mereka mengungsi untuk meminta perlindungan kepada kepolisian. Mereka khawatir menjadi sasaran penyerangan, terkait dengan banyaknya isu beredar terhadap warga yang satu daerah dengan pelaku penikaman.
"Kami khawatir jika terjadi seperti itu. Makanya kami mendatangi kantor polisi meminta perlindungan," kata Dominggus yang ditemui di SPN Batua.
Informasi yang dihimpun insiden berdarah terjadi di depan Makassar Town Square, jalan Perintis kemerdekaan, Rabu lalu. Pelaku bernama Gulo, yang sedang mabuk, menyerang secara membabi buta terhadap lima orang. Tiga orang meninggal dunia dan dua luka kritis dalam peristiwa itu. (Laporan: Rahmat Zeena | Makassar) (adi)
Kabar Gembira Ini untuk Penggemar BTS dan Kopi
Di antara berbagai grup dan artis Kpop yang meraih popularitas global, BTS (Bangtan Sonyeondan atau Beyond The Scene) telah memperoleh tempat yang istimewa.
