Insinyur RRC Ilegal, PLTU Sukabumi Terancam

Petugas PLN tengah memperbaiki jaringan listrik di Gardu Induk Gandul, Jakarta.
Sumber :
  • PLN Jawa-Bali

VIVAnews -Proyek pembangunan PLTU Pelabuhan ratu Kabupaten Sukabumi akan kembali terkendala. Sebanyak 60 orang insinyur yang didatangkan langsung dari RRC masuk secara ilegal. Ini kali kedua setelah tahun 2010 pihak imigrasi Sukabumi mendeportasi 60 enginer yang bekerja di PLTU Palabuhanratu.

"Sesui perintah Bupati. Proses deportasi harus segera dilakukan oleh pihak imigrasi. Para tenaga kerja dari RRC tidak memegang Visa kerja, mereka hanya menggunakan visa kunjungan wisata. Ini menyalahi hukum dan harus ditindak tegas," kata Kepala Dinasa Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi, Aam Ammarulah Halim, Jumat 16 September 2011.

Pernyataan ini sesuai dengan sikap Pihak Kantor Wilayah (Kanwil) Hukum dan HAM Jawa Barat yang memerintahkan Kantor Imigrasi Sukabumi untuk segera melakukan deportasi. Namun hingga hari ini, para pekerja RRC ini masih bekerja di PLTU termasuk tiga orang RRC yang menjadi koordinator pekerja Shanghai Electric di PLTU Palabuhanratu.

"Kami mengakui para tenaga kerja asal RRC ini telah kembali ke kamp. Kami sangat menyesalkan adanya kasus ini dan akan dijadikan bahan pembahasan kami agar kasus serupa tidak terjadi kembali di pembangunan PLTU ini," kata Manager Proyek Pembangkit PLTU Palabuhanratu di Sukabumi, Budi Widi Asmoro.

Namun, Budi menyesalkan adanya dualisme di pihak Imigrasi. Ini terlihat dari penjelasan pihak imigrasi saat pihaknya melakukan konfirmasi mengenai penahanan karyawan dari Shanghai Electric. Shanghai Electric merupakan kontraktor utama dari pembangunan PLTU Palabuhanratu, dimana 90 persen dari matril pembangunan PLTU ini menggunakan produk China.

"Kami menyesalkan pihak kontraktor Shanghai Electric yang tidak teliti dalam pengurusan surat ketenagakerjaannya. Seluruh Tenaga Kerja Asing asal Cina itu ada di bawah kordinasi knotraktor. Kami telah menegur mereka agar patuh terhadap masalah hukum dan prosedur dalam mempekerjakan para tenaga ahlinya," ungkap Budi.

Jika deportasi dilakukan pembangunan PLTU Pelabuhanratu akan kembali terkendala, pasalnya beberapa komponen utama akan telat terpasang. Waktu pengerjaan akan semakin mundur. Target untuk mengoperasikan satu unit pada tahun 2011 ini saja dipastikan tidakakan terlaksana. Hal ini disebabkan oleh permasalahan finasial PLN pada beberap bulan kebelakang.

Tetapi, dari hasil razia hari ini hanya 26 orang yang berhasil diciduk. Diduga informasi razia ini sudah bocor. Dari jumlah yang ada, jika Deportasi dilakukakan, maka target baru PLTU ini dapat beroperasi pada 2013 kemungkinan akan mundur lagi.

PLTU Palabuhanratu dalam pembangunannya saat ini mempekerjakan 4.000 orang karyawan, 60 orang diantaranya insinyur dari RRC. Jumlah ini tidak signifikan dibanding pekerja lokal, namun namun mereka mempunyai peran penting pada proyek PLTU ini.

Sementara, Plt Kepala Kanto kiImigrasi tingkat II Sukabumi, I Ketut Arief menuturkan, masalah ini semuanya sudah dikoordinasikan kepusat dan masalah deportasi pihaknya menyerahkan seluruhnya kepada pihak pusat, kami bekerja sesuai perintah." singkatnya. (Laporan: Permadhi, Sukabumi)

AHY Cuti Demi Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran Jadi Presiden dan Wapres RI
Emas Batangan.

Harga Emas Hari Ini 24 April 2024: Global dan Antam Kompak Anjlok

Harga emas internasional maupun produk Antam melemah pada perdagangan Rabu, 24 April 2024. Itu terjadi karena kekhawatiran akan eskalasi konflik Timur Tengah kian mereda.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024