- Beno Junianto
VIVAnews - Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Polisi Anton Bachrul Alam menyatakan kekecewaannya atas pengajuan surat mundur Briptu Norman Kamaru, anggota Brimob Polda Gorontalo. Meskipun demikian, Anton mengaku menghormati pilihan anak buahnya itu.
"Ya tentu (kecewa) karena Norman adalah anggota yang bagus, kerjanya bagus. Kami sayangkan dia keluar. Itu merupakan aset kami," kata Anton saat ditemui di Kantor Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin 19 September 2011.
Anton memberikan jawaban atas berita yang menyebutkan bahwa Polri tidak memenuhi janji kepada Norman dahulu. Dia membantah jika Polri mengekang yang bersangkutan, "Ya karena dia masih dinas," kata mantan Kapolda Jawa Timur ini.
Anton juga memberikan penjelasan mengapa Kapolda menolak surat Norman. Penolakan itu karena Norman belum berdinas aktif selama 10 tahun. Norman terikat masa ikatan dinas 10 tahun.
Tetapi, kata Anton, Norman diberi alternatif untuk keluar dari dinas kepolisian. Artinya mengikuti prosedur pengakhiran dinas.
"Dan itu dipertimbangkan oleh Kapolda. Nanti kami lihat ketentuan-ketentuan yang ada bagi anggota kami yang ingin mengundurkan diri. Jadi sementara surat ini kami terima. Kami bilang sabar menunggu surat ini kami terima. Kami beri penjelasan pada beliau," kata Anton.
Briptu Norman Kamaru, namanya mencuat karena video Chaiyya-chaiyya di Youtube. Saat nama Norman tenar, ia sempat diklaim oleh Polri menjadi ikon mereka dalam kemitraan kepada masyarakat.
Namun belakangan pihak keluarga kecewa karena merasa Polri tidak menepati janjinya. Bahkan, syuting video klip Briptu Norman sempat dihentikan. (sj)
Tisu Magic hingga Minyak Lintah Papua Ditemukan Saat Olah TKP Pembunuhan Wanita Open BO
Mayat wanita open BO berinisial R ditemukan di Dermaga Ujung Pulau Pari, Kepulauan Seribu, membuat heboh. Wajah R hancur mengenaskan.
