- Budi Satria (antv)
VIVAnews – Kerusuhan di Kabupaten Klungkung, Bali pada Sabtu 17 September 2011, menyebabkan Ketut Ariaka (56) tewas. Dari hasil visum dokter, diketahui Ketut tertembak di bagian belakang kepalanya.
Terkait peristiwa itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bali berencana memanggil Kapolda Bali, Irjen Pol Totoy Herawan Indra, untuk menjelaskan apakah dalam kasus tersebut anggota kepolisian telah menjalankan prosedur yang benar.
“Rabu 21 September 2011 kami akan panggil Kapolda Bali untuk menjelaskan semua itu. Kami mintai pertanggungjawaban Polda Bali atas kerusuhan itu,“ kata Ketua Komisi I DPRD Bali, Made Arjaya kepada VIVAnews.com, Senin 19 September 2011.
Made mengatakan, dari keterangan Kapolda, DPRD Bali akan membuat rekomendasi atas kerusuhan tersebut. Menurut dia, DPRD selama ini hanya mengetahui perkembangan kerusuhan di Klungkung dari media massa saja.
Sehingga pemanggilan itu sangat penting untuk mendapat klarifikasi secara langsung dari Kapolda Bali. “Kami akan telusuri soal apakah pihak kepolisian benar-benar memuntahkan peluru karet atau jangan-jangan disisipkan peluru tajam. Ini kami telusuri. Untuk uji balistik nanti kami lihat atas penjelasan Kapolda,“ urai Arjaya.
Dia meminta agar kasus tewasnya Ketut saat kerusuhan pecah diselesaikan dengan tuntas. “Harus jelas semua penyebab kematian dan siapa yang bertanggungjawab. Tetapi, akar persoalan pecahnya kerusuhan itu juga harus dituntaskan juga agar tak timbul di kemudian hari,“ imbuhnya.
Sebelumnya, dalam pesan singkat yang dikirimkan kepada VIVAnews.com, Kabid Humas Polda Bali, Hariadi, mengakui untuk melerai kerusuhan di Klungkung pihaknya telah memuntahkan peluru karet. Hanya saja, tindakan itu sudah sesuai protap yang berlaku.“Mengenai penyebab kematian korban, kita tunggu hasil visum.“
Laporan: Bobby Andalan l Bali
Saat Berdoa di Rakornas Pilkada, PAN Yakin Dapat Jatah Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran
Gelar Rakornas Pilkada, PAN Harap Dapat Jatah Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran
