Isu Reshuffle

Patrialis: Jawabannya, Alhamdulillah Ya

Menkumham Patrialis Akbar Meninjau Lapas Paledang
Sumber :
  • ANTARA/Jafkhairi

VIVAnews -- Di tengah gencarnya isu perombakan kabinet atau reshuffle, muncul hasil survey Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pimpinan Denny JA yang menyebut kepuasan publik terhadap kabinet SBY-Boediono merosot.  Salah satu yang disebut sebagai penyebab adalah, kebijakan Menteri Hukum dan HAM, Partrialis Akbar terkait remisi koruptor.

Dimintai tanggapan, Patrialis Akbar tak mau berkomentar. "Kalau masalah reshuffle saya no comment Satu saja jawabannya, no comment," kata dia, Selasa 20 September 2011.

Terkait survei kemerosotan kabinet, Patrialis mengaku tak mau berpolemik. "Tapi yang anda katakan itu sangat subjektif. Yang merosot memang apa?," kata dia. "Saya no comment lah berkaitan itu, satu saja, kami bekerja saya kira semua kita sudah menikmati hasil kerja itu, tapi kan persoalan bangsa sangat besar. Tentu kita tidak bisa ibarat membalikkan telapak tangan."

Sementara, soal hasil evaluasi UKP4 terbaru, Patrialis mengaku tak tahu. "Cuma yang saya sayangkan satu saja, sampai hari ini teman-teman pers masih mengomentari saya dapat rapor merah mengenai pembangunan Lapas. Itu yang saya sayangkan, karena itu menyakitkan hati saya. Saya tidak pernah dapat rapor merah kok malah itu yang diulang-ulang. Terlihat betul subjektifitas dan sentimennya. Media tertentu ya," kata dia.

Apakah ada yang mengarahkan hasil survey itu? "Saya cuma mau bilang, mau survey, mau apa, jawabannya 'alhamdulillah, ya'."

Lalu, bagaiamana dengan kabar Amir Syamsudin bakal menggantikan anda, apa sudah diberitahu? "No comment, no comment. Kita mau lihat Pak Sutjipto dulu, almarhum. Kita ini semua mau mati juga."

Sebelumnya, Lembaga riset Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pimpinan Denny JA menyebut, hanya 37,7 persen publik yang puas atas kinerja kabinet SBY jilid kedua itu.

Dalam kondisi ini, perombakan kabinet harus. "LSI menyimpulkan reshuffle kabinet untuk kondisi seperti ini adalah sebuah keharusan. Tanpa penyegaran kabinet, prestasi SBY-Boediono tak akan membumbung tinggi," jelas peneliti LSI, Adjie Alfaraby. (umi)

Yusril Sebut Gugatan 03 Buat Adegium 'Vox Populi Vox Dei' Kehilangan Makna
Presiden Joko Widodo.

Jokowi Ogah Komentari soal Sengketa Pemilu 2024 di MK

Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak mau berkomentar namanya disebut-sebut dalam sidang gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK).

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024