RS Hasan Sadikin Rawat Bayi Berkepala Dua

Bayi berkepala dua di Riau
Sumber :
  • Ali Azumar/ Riau

VIVAnews - Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, merawat seorang bayi dengan kelainan memiliki dua kepala. Bayi malang itu lahir melalui proses caesar pada Selasa, 20 September 2011.

5 Polisi di Kolaka Ditangkap karena Keroyok Warga hingga Babak Belur, Kapolres Minta Maaf

“Betul kita merawat bayi itu, namun masih dalam pemeriksaan” ujar Kepala Subbagian Humas RSHS Bandung dr Tengku Djumala Sari, saat dihubungi VIVAnews melalui telepon, Kamis 22 September 2011.

Menurut dr Mala sapaan akrabnya, bayi itu lahir di RSUD Majalaya. Kemudian,  pada hari Rabu 21 september di rujuk ke RSHS di Bandung. Hingga saat ini bayi masih di rawat dalam ruang perawatan bayi khusus Neonatal Intensive Care Unit (NICU).

Kunjungan ke Jepang, Sekjen Kemnaker Terus Berupaya Tingkatkan Kerja Sama Pengembangan SDM

Bayi berjenis kelamin perempuan itu di terima di UGD RSHS hari Rabu,21 september2011 sekitar pukul12.30 WIB  kemudian sekitar pukul 13.24 WIB dimasukan dalam NICU. Dr Mala memastikan, bahwa bayi berkepala dua ini termasuk bayi kembar siam, namun kasusnya berbeda dengan kasus kembar siam Wanda-Wandi, bayi kembar dempet yang sedang ditangani oleh RSHS sebelumnya.

"Kasus bayi ini termasuk bayi kembar siam, karena kembar siam itu kan banyak jenisnya namun kasusnya berbeda dengan Wanda-Wandi.” katanya.

Respons Surya Paloh Soal Waketum Nasdem Sambangi Rumah Prabowo Subianto Malam Ini

Sejauh ini kondisi bayi berkepala dua tersebut masih dalam kondisi yang stabil dan masih dalam pemeriksaan secara intensif oleh beberapa dokter spesialis RSHS.

 "Kondisi dua kepalanya juga aktif dan stabil."

Saat ditanya apakah orang tua bayi memiliki kelainan congenital, dr Mala belum bisa memberikan keterangan lebih lanjut karena orang tua bayi belum bersedia untuk di wawancarai dan dipublikasikan.

"Mereka belum bersedia kelahiran anak mereka dipublikasikan, mereka akan berunding dulu dengan keluarga besarnya," kata dr Mala.

Ia pun tidak memperbolehkan wartawan untuk mendekati ruangan atau mengambil gambar, pihak humas juga belum bersedia merilis gambar dari bayi tersebut. Dr Mala hanya mengatakan bahwa orang tua bayi  berasal  dari kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung. (sj)

Laporan : Dani Wahyu Ramdani l Bandung

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya