- antv
VIVAnews - Tradisi unik yang sudah ada sejak sekitar abad 13 masehi masih dilakukan masyarakat Desa Kapal, Kabupaten Badung, Bali yaitu, Perang Ketupat. Perang Ketupat atau disebut juga Tipat Bantal diadakan setiap satu tahun sekali. Kali ini, Perang Ketupat dilakukan pada Selasa, 20 September 2011.
Tradisi perang ini merupakan ungkapan rasa syukur umat Hindu kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas rezeki dan nikmat yang telah diberikan.
Sebelum melakukan Perang Ketupat, warga mengumpulkan ribuan ketupat yang merupakan senjata untuk perang. Sebelum perang, warga terlebih dulu melakukan persembahyangan yang dipimpin oleh pendeta Hindu atau pemangku.
Setelah itu, para pria bersiap untuk perang. Mereka dibagi menjadi dua kelompok. Perang Ketupat dimulai dari dalam pura dengan ditandai dari aba-aba tokoh agama. Perang pun kemudian melebar hingga ke luar pura.
Setelah sekitar 30 menit, perang pun selesai. Tak ada yang terluka akibat perang ini. Karena senjata yang digunakan hanya ketupat. Usai perang, kedua kelompok saling berpelukan dan bersalaman agar tidak terjadi dendam.
Lihat video Perang Ketupat di sini.
Syekh Abu Al Sebaa, Seorang Dermawan Penyedia Makan Gratis untuk Jemaah Umrah Meninggal Dunia
Syekh Abu Al Sebaa, sosok yang selama hampir 40 tahun telah mengabdikan hidupnya untuk menyediakan minuman panas dan makanan secara gratis untuk para jemaah di Madinah.
