- VivaNews/ Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews - Palestina akan menyatakan kemerdekaan dan keinginan bergabung menjadi anggota penuh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
dalam Sidang Umum PBB di New York, Amerika Serikat.
”Beberapa jam ke depan, akan digelar sidang PBB di New York. Presiden Palestina Mahmoud Abbas akan menyatakan kepada dunia bahwa rakyat Palestina, yang selama ini ditekan dan dijajah, ingin menyatakan kemerdekaannya,” kata Duta Besar Palestina untuk Indonesia Fariz Mehdawi di DPR, Jumat 23 September 2011.
Menurut Fariz, pada 15 November 1988 Presiden Palestina Yaseer Arafat sudah menyatakan kemerdekaan dan diakui dunia. Yang pertama adalah Bahraain. "Kemudian kedua Indonesia yang mengakui. Dan sampai sekarang ini sudah ada 126 negara di dunia mengakui kemerdekaan Palestina,” kata Fariz.
Menurutnya, Palestina sedang memperjuangkan agar diakui lebih banyak negara dan mendapat keanggotaan di PBB.
Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq mengungkapkan, hari ini merupakan penentuan bagi Palestina terkait sidang umum PBB yang membahas permintaan keanggotaan ini.
"Posisi Indonesia bukan sekedar mempertegas sikap politiknya tapi juga mampu menggalang dukungan untuk berdirinya negara Palestina yang merdeka dan mendapat keanggotaan di PBB," kata Mahfudz.
Menurut Mahfudz, Indonesia harus mendorong agar Palestina menjadi anggota PBB. Hambatan terbesar upaya itu adalah perubahan sikap Presiden Amerika Barack Obama yang semula mendukung, tapi kini tidak lagi.
Wakil Menteri Luar Negeri Triyono Wibowo mengungkapkan, upaya tersebut perlu dipisahkan antara keinginan menjadi negara merdeka dan keinginan sebagai ananggota PBB. "Ini berbeda. Yang dicari Palestina pengakuan sebagai anggota PBB," ujarnya.
Menurut dia, Indonesia sudah lama mengakui Palestina sebagai negara merdeka. Kini, Indonesia mendukung Kedudukan Palestina sebagai anggota PBB.
"Menempatkan Palestina sebagai negara berbeda. Sebab selama ini perundingan tidak sejajar. Perundingan selama ini tidak selevel," ujarnya.
Dubes Palestina Fariz Mehdawi menambahkan, pihaknya menyayangkan sikap Amerika yang dari awal berusaha menggagalkan usaha Palestina. "Meskipun AS berusaha merundingkan Palestina-Israel selama 20 tahun tapi tidak menghasilkan apa-apa," ujarnya.
Menurut Fariz, Presiden Palestina Mahmud Abbas sudah bicara pada Obama agar mendapat dukungan masuk keanggotaaan di PBB. Menurutnya, usaha mendapat keanggotaan PBB itu juga diiringi itikad baik melakukan perundingan dengan Israel. "Perundingan itu harus berdasarkan kesetaraan," kata dia.
Fariz mengemukakan, Palestina sudah mendapat dukungan dari liga Arab, negara-negara eks gerakan Nonblok, serta OKI. "Terutama dukungan dari bangsa Indonesia," ujarnya. Namun, upaya itu kemungkinan kandas sebab Amerika sudah berancang-ancang mengeluarkan veto. "Untuk menjadi anggota PBB harus diakui minimal sembilan negara dari lima belas negara anggota Dewan Keamanan tanpa adanya hak veto," ujar Fariz.