- VIVAnews/Adri Irianto
VIVAnews - Sekretaris Jenderal International Conference of Islamic Scholars (ICIS), Hasyim Muzadi, mengatakan sikap Indonesia soal kemerdekaan Palestina dalam sidang Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) harus mengacu pada pembukaan UUD 1945.
"Menurut saya, yang terpenting sikap Indonesia terhadap Palestina di sidang PBB harus tetap mengacu pembukaan UUD 1945," kata KH Hasyim Muzadi dalam Seminar Sosialisasi Empat Pilar, Urgensi Perubahan Kelima UUD 1945: Konsolidasi Demokrasi dan Jati Diri Bangsa, di kantor ICIS, Jalan Dempo, Jakarta, Jumat 23 September 2011.
Menurut dia, dalam pembukaan UUD 1945 disebutkan, bahwa Indonesia harus antipenjajah dan turut menciptakan perdamaian dunia. "Jadi, dasarnya UUD 1945 saja. Indonesia harus anti penjajahan. Indonesia harus melawan ketidakadilan dan membantu perdamaian dunia," jelas pengasuh pondok pesantren Al Hikam Malang dan Depok ini.
Mantan ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini menambahkan, Indonesia jangan sampai takut mengakui kemerdekaan Palestina hanya karena berbeda pendapat dengan negara lain, termasuk Amerika Serikat.
"Jangan lalu ngeper karena kemauan orang lain. Kita tidak mungkin mengharapkan Amerika tidak mendukung Israel. Indonesia sikapnya mengacu kepada UUD 1945 saja," kata kiai kelahiran Bangilan Tuban ini.
Dia mengatakan, Indonesia wajib memperjuangkan kemerdekaan Palestina, meskipun perjuangan itu belum tentu berhasil untuk saat ini atau dalam waktu dekat.
"Itu hukumnya wajib berhasil atau tidak urusan belakang. Pangeran Diponegoro berjuang lama, tapi ratusan tahun kemudian baru Indonesia merdeka," tuturnya.
Hasyim juga menanggapi wacana veto yang akan dilakukan Amerika terkait upaya kemerdekaan Palestina itu. Menurut dia, jika veto itu jadi dijatuhkan, demokrasi di Amerika bukan didasari ketulusan, melainkan hanya berdasarkan kepentingan.
"Kalau memang di-veto Amerika, ya biar jelas. Bahwa demokrasi Amerika itu tulus atas dasar tata nilai atau tidak. Kalau dasarnya tata nilai Amerika harus mengakui Palestina. Jangan sampai karena mengikuti kemauan orang, lalu Indonesia mengkhianati amanat konstitusi," katanya.
Ditanya soal peran ICIS dalam perjuangan kemerdekaan Palestina, Hasyim mengungkapkan, pihaknya telah menggelar banyak forum yang melibatkan tokoh dunia dalam rangka mendukung kemerdekaan Palestina. "Penjajahan harus dihentikan di seluruh dunia. Itu amanat konstitusi," ungkapnya.
Selain itu, pihaknya telah menghubungi ulama-ulama ICIS di seluruh dunia agar berperan mendorong negara masing-masing untuk mendukung Palestina. "Kami telah lakukan itu. Kalau usaha ini tidak berhasil sekarang, semoga ke depan akan berhasil," tuturnya. (art)
Laporan: M Arief Hidayat