Nasir Abbas: Minim, Dana Aksi Bom Solo

korban ledakan bom solo
Sumber :
  • REUTERS/Stringer

VIVAnews - Mantan komandan Jamaah Islamiyah untuk Asia Tenggara, Nasir Abbas mengatakan, aksi bom bunuh diri di  Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Tegal Harjo, Jebres, Solo, Jawa Tengah, merupakan aksi sporadis dari kelompok kecil yang berjumlah dua hingga tiga orang.

"Saya melihat mereka ini lebih pada kelompok kecil. Mereka biasanya merekrut sendiri anggotanya dan hanya berjumlah sekitar tiga orang saja paling banyak," kata Nasir saat di hubungi VIVAnews.com, Minggu, 25 September 2011.

Nasir menjelaskan, bom bunuh diri yang terjadi Solo, Jawa Tengah, tidak jauh berbeda dengan bom bunuh diri yang terjadi di Cirebon pada 15 April 2011 yang lalu. Dia juga memastikan pelaku lain masih berada di kawasan Solo.

"Melihat dari bom Cirebon, maka saya lihat pelakunya tidak jauh dari situ, masih di daerah Solo dan sekitarnya. Dapat dilihat dari pelaku yang dapat mengetahui dengan pasti lokasi dan waktu yang tepat sehingga dia tidak perlu lagi penyesuaikan diri dengan lingkungan dan lokasi sekitar," jelasnya

Pemilihan lokasi di Solo, sambung Nasir, menunjukkan minimnya dana operasi. Keterbatasan dana itu juga antara lain terlihat dari kekuatan bom yang "hanya" membunuh si pelaku dan satu lainnya, serta melukai sejumlah orang.

"Bom bunuh diri di Solo itu tidak membutuhkan dana yang banyak. Dia hanya cari perhatian. Lain halnya jika melakukan aksi bom di kota besar seperti Jakarta. Pelaku harus mengeluarkan dana yang besar, mulai dari transportasi sampai akomodasi," dia menelaah.

Sebuah bom bunuh diri meledak di Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) di Kepunton, Solo. Bom meledak sesaat setelah pendeta mengakhiri kebaktian kedua sekitar pukul 11.00 WIB, Minggu, 25 September 2011.

Pendeta GBIS Kepunton, Wim Agwin, mengatakan pelaku meledakkan diri tepat di pintu masuk utama gereja. Pelaku masuk melalui pintu samping gereja, lalu berjalan ke arah pintu utama di bagian depan.

Sejauh ini sudah 19 orang dilaporkan menjadi korban luka dan dua meninggal dunia akibat bom itu. Satu jemaat gereja meninggal dunia di rumah sakit. Dia seorang pelajar putri Mojosongo, Solo. Korban meninggal akibat tertembus mur pada bagian kepala. 

Top Trending: Hal yang Terjadi Jika Indonesia Tak Dijajah hingga Tawuran Brutal Antar Pelajar

Adapun korban luka dirawat intensif di Rumah Sakit Dr. Oen Kandang Sapi, yang berjarak sekitar dua kilometer dari gereja. Mereka umumnya mengalami luka terkena serpihan material bom seperti paku dan mur. 

Pendeta Wim mengatakan ledakan terjadi saat paduan suara masih menyanyikan lagu pengantar kepulangan jemaat pada kebaktian sesi kedua. Meski bom meledak di bagian depan, gereja tak rusak parah. (sj)

3 Tips Sukses bagi Generasi Muda, Panduan Lengkap untuk Meraih Profit Stabil
Pelita Jaya memastikan tiket ke putaran final BCL Asia 2024

Perbasi Apresiasi Sukses Pelita Jaya Tembus Babak Utama BCL Asia

PP Perbasi mengapresiasi tim Pelita Jaya Bakrie Jakarta yang berhasil lolos ke babak utama Basketball Champions League (BCL) Asia 2024.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024