Politikus Gerindra: Terorisme Bahaya Laten

korban ledakan bom solo
Sumber :
  • REUTERS/Andry Prasetyo

VIVAnews - Anggota Komisi III dari Fraksi Gerindra, Martin Hutabarat, mencermati peristiwa bom bunuh diri yang terjadi lagi di Solo menandakan bahwa masalah terorisme adalah bahaya laten yang harus ditangani serius oleh pemerintah. Pemerintah harus serius melakukan program deradikalisasi.

"Ternyata persoalan teroris ini masih merupakan bahaya laten. Pemerintah mesti tak boleh setengah-setengah menanganinya," ujar Martin di DPR RI, Jakarta, Senin 26 September 2011.

Dalam hal ini, menurut Martin, Badan Nasional Penanggulangan Teror (BNPT) harus bisa segera membuat program deradikalisasi untuk menghilangkan paham dan kelompok teror yang berkembang di tengah masyarakat. "Program deradikalisasi itu harus bisa melibatkan juga para tokoh agama dan instistusi agama," kata Martin.

Dengan begitu upaya deradikalisasi untuk memberantas teroris akan lebih efektif. Karena pihak-pihak yang berkompeten dilibatkan secara serius untuk melakukannya.

"Pemerintah jangan setengah-setengah berantas teroris, jangan setengah-setengah melakukan deradikalisasi, karena kalau setengah-setengah berarti sama saja memelihara kekhawatiran masyarakat dalam beribadah," kata Martin.

Menurut Martin, persoalan terorisme adalah masalah kejahatan murni. Oleh karena itu terorisme tidak boleh didikotomikan menjadi masalah agama tertentu. "Soal teroris ini bukan prsoalan salah satu agama. Ini kejahatan terhadap kemanusiaan," kata Martin.

Jadi, lanjut Martin, pemerintah harus betuI-betul membangun kerjasama dengan masyarakat, terutama dengan tokoh-tokoh agama untuk mendorong deradikalisasi dan pemberantasan terorisme.

"Saya amati kalau di Malaysia, oknum teroris demikian ditaruh di tempat khusus dan diajak dialog oleh tokoh agama. Tapi di sini oknum seperti mereka itu dibiarkan saja masuk rutan. Coba bayangkan misalnya oknum seperti mereka di sini bisa ketemu Hasyim Muzadi (ulama dan tokoh PBNU), diajak bertukar pikiran, kan bisa berubah. Karena tokoh agama yang punya nama besar dan pengaruh bisa memberikan pengertian tentang agama yang benar kepada mereka," kata Martin.

"Habib Rizieq (pimpinan FPI) kan sudah menyatakan dukungan, dia menolak aksi bom-bom seperti itu. Ini juga sesuatu yang membuat kita sadar bahwa memang tak boleh habis waktu kita diganggu masalah seperti ini," kata Martin. (eh)

Terkuak, Toko Frame Mampang yang Alami Kebakaran Maut Tidak Punya Pintu Darurat
VIVA Militer: Serah terima jabatan Panglima Divisi Infanteri 2 Kostrad

Melesat Jadi Pangdam, Mayjen TNI Haryanto Serahkan Jabatan Panglima Divif 2 Kostrad ke Sohibnya

Mereka sama-sama abituren Akademi Militer 1991.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024