AL Chaidar: Bomber Solo Kelompok Serpong

Hayat, buron bom Cirebon, diduga pelaku bom Solo
Sumber :
  • VIVAnews/Reza Putra

VIVAnews - Pengamat terorisme Al Chaidar meyakini pelaku bom bunuh diri Gereja Bethel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Solo, berasal dari kelompok Serpong yang memiliki agenda kuat menyerang gereja. Kelompok ini merupakan kelompok radikal yang sangat membenci gereja.

Ia mengidentifikasi kelompok tersebut, salah satunya, melalui daya ledak bom yang low explosive. Kelompok Serpong cenderung tidak memiliki  kemampuan merangkai bom dengan skala ledakan besar.

“Itu karena kelompok Serpong tidak pernah diterima oleh jaringan kelompok Ali Imron yang memiliki kemampuan merakit bom dengan daya ledak tinggi," ujarnya.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot

Kelompok Serpong memiliki jaringan kuat dengan daerah operasi luas, meliputi Surabaya, Cilacap, Cirebon, Bandung, Palembang, Riau, dan Batam. “Solo merupakan salah satu wilayah operasi mereka, ya bisa disebut sebagai ring of fire mereka," katanya, di Mataram, Senin 26 September 2011.

Menurutnya, mereka melakukan latihan yang intens setiap hendak melakukan operasi bom bunuh diri. Mereka memanfaatkan situasi lengah untuk melakukan serangan.

Chaidar juga mengklasifikasikan aksi terorisme itu bagian dari gerakan Islam sempalan yang merupakan gabungan dari gerakan Islam radikal dan fundamentalis. Karenanya, perlu peran ulama untuk meminimalisir meluasnya gerakan radikalisme dan fundalis yang mengatas namakan agama.

Meski demikian, Chaidar yakin bahwa bom bunuh diri yang meledak hari Minggu lalu tidak semata-mata didasari kebencian dengan gereja. Aksi itu tak lepas dari perubahan sistem politik di tanah air.

“Dalam hal ini polisi kecolongan karena seharusnya mereka sudah berhasil memantau bibit-bibit gerakan terorisme dalam beberapa tahun terakhir. Mereka ini cerdas dan memiliki embrio jaringan melalui pertemanan, jama’ah dan kaderisasi yang tidak terpantau,” ujarnya. (Laporan: Edy Gustan| Mataram, umi)

Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024