Ketua PBNU, Said Aqil Siraj

"Jangan Beranggapan Bom Ajaran Islam"

korban ledakan bom solo
Sumber :
  • REUTERS/Stringer

VIVAnews --  Ketua Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj menegaskan, aksi pemboman bukanlah ajaran Islam. Hal itu juga ia sampaikan saat menjenguk para korban pemboman Gereja Bethel Injil Sepenuh Kepunton, di RS Oen, Solo.

Sisterhood Modest Bazaar, Berburu Baju Lebaran Hingga Menu Berbuka

"Jangan beranggapan kalau itu (aksi bom) ajaran Islam ya, itu perbuatan orang yang tidak waras aja," kata Said Aqil Siradj, dalam dialognya dengan Belarmin Boris, salah satu korban bom yang terkapar, di RS Dr Oen, Selasa 27 September 2011.

Menurut dia, aksi terorisme justru mencoreng nama baik dan ajaran Islam. Itu adalah radikal teologi, yang bermuara pada terorisme. "Itu adalah ajaran ekstrem, yang mengakibatkan terorisme," ujarnya.

Ia menyatakan, Indonesia itu adalah negara kebangsaan, bukan negara agama atau negara etnik. "Itu telah disepakati oleh founding father kita, Soekarno, Agus Salim, KH. Hasyim Ashari, KH. Muzakir dan lainnya." tambah dia.

Sementara, Belarmin yang terluka bagian kepala, lengan, dan perut meminta aparat mengungkap jaringan pelaku. Sementara, untuk pelaku yang tewas, "saya harap pelakunya diampuni Tuhan."

Dalam konferensi pers siang ini, Polri mengumumkan identitas bomber di Solo. Bahwa benar, pelakunya adalah Ahmad Yosefa Hayat yang namanya masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) kasus teror bom di masjid Mapolresta Cirebon. (eh)

Laporan: Erick Tanjung| Solo

Kepala BNPT Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel

Senada dengan BNPT, Guru Besar UI Sebut Perempuan, Anak dan Remaja Rentan Terpapar Radikalisme

Guru Besar Fakultas Psikologi UI Prof. Dr. Mirra Noor Milla, sepakat bahwa perempuan, anak-anak, dan remaja rentan terpapar radikalisme, seperti paparan BNPT

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024