Jumhur Minta Maaf pada Keluarga Ruyati

Ruyati
Sumber :
  • VIVAnews / Erik Hamzah

VIVAnews -- Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Jumhur Hidayat meminta maaf kepada keluarga Ruyati Binti Satubi, TKW yang tewas dipancung di Arab Saudi, 18 Juni 2011 lalu.

Permintaan maaf disampaikan terkait pernyataannya yang tidak tepat terkait lokasi penguburan jenazah Ruyati. Sesuai komunikasi dengan perwakilan RI di Jeddah, Jumhur mengaku menerima informasi penguburan almarhumah Ruyati dilakukan di Ma’la, Mekah, namun kemudian diketahui lokasi penguburannya berada di Sharaya, yang juga masih di wilayah Mekah.
 
"Tanpa mengurangi besarnya keprihatinan saya terhadap kasus almarhumah Ruyati serta tak ada niat sedikit pun untuk membelokkan kenyataan, saya khusus menyampaikan maaf pada keluarga almarhumah atas penyampaian informasi yang tidak tepat tersebut," kata Jumhur, Selasa 27 September 2011.
 
Jumhur mengaku, saat terjadinya kasus pemancungan Ruyati, ia terus berkoordinasi dengan perwakilan RI di Arab Saudi utamanya KJRI di Jeddah. Sehingga begitu mendapat kabar jenazah Ruyati dikuburkan di Ma’la langsung menyampaikannya ke publik di tanah air.
 
"Hal itu dilakukan guna menjawab kebutuhan publik yang kadang kala tidak begitu sabar ingin mengetahui informasi atas perkembangan kasus almarhumah Ruyati secepatnya," kata Jumhur.
 
Namun demikian, atas informasi yang tidak tepat itu pihaknya tidak ingin menyalahkan perwakilan RI.

Jumhur juga mengharapkan penyampaian informasi yang tidak tepat soal tempat penguburan Ruyati tidak perlu diperpanjang, apalagi dengan adanya kasus pemancungan Ruyati pemerintah bertekad melakukan perbaikan pelayanan perlindungan TKI di luar negeri, khususnya di Arab Saudi.
 
"Langkah moratorium (penghentian sementara) penempatan TKI ke Arab Saudi yang dinyatakan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, jelas merupakan respon positif pemerintah atas kasus Ruyati, sekaligus penegasan sikap agar pemerintah Arab Saudi memberi perlindungan yang sebaik-baiknya kepada para TKI," pungkasnya.

Sebelumnya, Tim advokasi almarhumah Ruyati Binti Satubi -- yang melakukan investigasi ke Arab -- menemukan sejumlah kejaggalan. Salah satunya, tim advokasi menemukan bahwa makam Ruyati ada di Sarai' (Sharaya) Mekkah. "BNP2TKI telah melakukan kebohongan publik karena sebelumnya menyebut makam almarhum Ruyati berada di Ma'la," kata Alai Nadjib.

Selain itu, tim menilai KBRI maupun KJRI mereka nilai telah melakukan pengabaian informasi, sekaligus pembiaran, dalam kasus almarhumah Ruyati.

"Pasalnya, berdasarkan hasil investigasi kami, minimal 1 minggu sebelum qishas dilaksanakan, selalu ada pemberitahuan terperinci melalui televisi dan media setempat tentang identitas, jenis kelamin, asal negara, dan bentuk kesalahan sang terpidana sebelum eksekusi dilakukan," dia menjelaskan. (umi)

Alasan Citroen Masih Enggan Pasarkan Mobil Hybrid di Indonesia
Konferensi pers

Mutia Ayu Cerita Kedekatan Sang Putri dengan Marthino Lio Pemeran Glenn Fredly

Dalam kesempatan itu, Mutia juga bercerita bahwa putrinya dengan Glenn, Gewa saat ini memiliki hubungan yang akrab dengan Marthino Lio.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024