Muhaimin Tak Tahu Investigasi TKI Ruyati

Aksi Untuk Ruyati
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Tim Advokasi almarhumah Ruyati binti Satubi, melakukan investigasi dan penelusuran terhadap hukuman mati yang dijatuhkan pemerintah Arab Saudi kepada ruyati. Kesimpulannya, mereka berkeyakinan tidak mungkin pemerintah tidak tahu-menahu sebelumnya.

Menteri tenaga Kerja dan Transmigrasi, Muhaimin Iskandar mengatakan pemerintah akan melakukan pengecekan terhadap investigasi tersebut. "Ya itu akan kita cek di mana. Memang tradisinya biasanya ada pengumuman," kata Muhaimin, di Istana Presiden, Jakarta, Rabu 28 September 2011.

Hanya saja, untuk kali ini Muhaimin tidak mengetahui apa perwakilan Indonesia di Arab Saudi mengetahui hal tersebut.

Safari Ramadan di Jateng dan Sulsel, BRI Gelar Pasar Murah 2.000 Paket Sembako

"Kali ini saya tidak tahu apa KBRI-KJRI kita tidak mengetahui pengumuman itu saya belum tahu," ucapnya. Menurut Muhaimin, seharusnya ada pemberitahuan terlebih terkait hukuman pancung tersebut.

Kesimpulan itu didapati setelah tim advokasi mendatangi langsung Arab Saudi. Mereka mengunjungi tiga daerah--Jeddah, Mekkah dan Madinah selama 7 hari sejak tanggal 11-20 Agustus 2011. Biaya investigasi ini didanai dari Gerakan Rp1000 Untuk Ruyati.

Investigasi dilakukan langsung Een Nuraenah anak almarhumah. Een tidak sendirian. Dia ditemani oleh Nining Djohar dari Migrant Care, Alai Nadjib dari Fatayat NU, dan Badrus Samsul Fata dari Wahid Institut. (umi)

Yusril Ihza Mahendra dalam sidang lanjutan perselisihan hasil Pilpres 2024 di MK

Yusril Sebut Gugatan 03 Buat Adegium 'Vox Populi Vox Dei' Kehilangan Makna

Menurut Yusril, rakyat sebagai pemilih di Pilpres 2024 menentukan sendiri pasangan 02 Prabowo-Gibran.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024