- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Pimpinan DPR bersikukuh mengundang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk rapat konsultasi bersama Badan Anggaran DPR. Meski, KPK sudah menolak hadir dalam rapat ini dengan alasan tak ingin bertemu dengan pihak berperkaram Badan Anggaran DPR.
Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso menegaskan pihaknya akan melayangkan lagi undangan rapat tersebut ke pimpinan KPK. Dia menilai konteks rapat konsultasi harus dibedakan dengan pertemuan penegak hukum dan pihak berperkara.
"Mestinya tidak boleh ada lembaga yang alergi. Pembicaraannya juga bersifat konsultasi bukan rapat kerja dalam posisi DPR mengawasi," kata Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso di DPR, Kamis 29 September 2011.
Seperti diketahui, rapat konsultasi itu merupakan tindak lanjut permintaan Banggar DPR setelah empat pimpinan lembaga ini diperiksa KPK terkait dugaan suap di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Penolakan KPK merupakan kali kedua setelah Selasa lalu, Pimpinan KPK juga tak hadir.
Alasan ketidakhadiran KPK yang kedua ini coba dibantah Dewan. Menurut Priyo, rapat konsultasi itu duduk setara untuk menyamakan persepsi tugas masing-masing. Bukan membicarakan apalagi intervensi perkara.
"Semua bisa selesai jika bertemu konsultasi saling menghormati. Setelah itu KPK panggil siapapun tidak boleh dihalang-halangi," kata politisi dari Fraksi Golkar ini.
Kendarai Sepeda Motor Baru, Pelajar SMA di Brebes Terlindas Truk
Rasa senang bisa memiliki sepeda motor baru untuk ke sekolah, justru berbuah petaka dialami Faizal Hadi Winata, seorang pelajar SMA Negeri 2 Brebes, Jawa Tengah.
